Mendagri Tito Beberkan 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi hingga Terendah

goyalorthodontics.com, Jakarta – Home -Muhammad Muhammad Tito Karnavia memberi perhatian pada tingkat pengulangan daerah dan APBD) semua pemerintah.

Mereka menjelaskan 10 wilayah dengan kinerja Fakta APBD terbaik yang harus diperbaiki oleh orang.

Baca Juga: Menteri Dukungan Rumah Sinergi oleh Gubernur Lutfi dan University of the University Building

Itu dikirim oleh Menteri Dewan Kesepakatan Titus dalam pertemuan koordinasi realisasi APBD Menteri Menteri (Kemendagri), Jakarta, kemudian mengikuti semua (8/5).

Acara Menteri Rumah Titus digarisbawahi bahwa tergesa -gesa pemerintah, termasuk daerah tersebut, memainkan peran utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Kementerian Upaya Perumahan Dapatkan Pemerintah Kota Palembang untuk memberikan kota dengan fasilitas Singapura

Karena, biaya dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar, sehingga otoritas membeli orang yang diperkuat.

Selain itu, pengeluaran pemerintah juga merupakan pendorong untuk pertumbuhan sektor swasta.

Baca Juga: Ini adalah Penjelasan tentang Ribka Waamedagri di Kementerian Keuangan Rumah untuk Memantau Administrasi Keuangan Registri

“Saya melihat pertumbuhan ekonomi didukung oleh konsumsi domestik selain faktor -faktor lain, lebih dari 50 persen adalah konsumsi DPR,” Menteri DPR, “kata (10/5).

Selain itu, Menteri Perumahan Titus menghormati area yang ditempatkan oleh implementasi APBD dalam kategori tertinggi.

Kementerian DPR juga memberikan catatan tentang unppeditasi implementasi APBD dalam kategori termurah.

Dalam hal ini, Menteri DPR House-Musical juga menggambarkan peran pemerintah daerah dalam Program Makanan Gratis Program Makanan Gratis (MBG).

Dalam bentuk dukungan konkret, Menteri House of the Housing telah menjatuhkan surat lingkaran nomor 500.12 / 2119/2119 / SJ dalam dukungan pemerintah daerah untuk membuat layanan eksekutif nutrisi.

“Tentu saja kami harus mendukung, kami mendukung kepala Badan Nutrisi Nasional untuk mempercepat, yang berarti program tersebut harus dibuat dengan cepat,” tambah jamuan domestik.

Selama pertemuan, hampir kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Jumat, Kepala Kantor / Pemerintah / Pemerintah dan Kepala Statistik (BPS) Amalia Akyal Wirasasterini.

Sementara itu, rumah -rumah menteri ditemani oleh pejabat senior di Kementerian Urfairs segera.

Para peserta pertemuan termasuk semua pemerintah, pemerintah, dan walikota di Indonesia dan masing -masing peringkat.

Berdasarkan data dalam Kementerian Bisnis yang diproses pada 7 Mei 2025, Menteri Kesepakatan DPR mengungkapkan 10 wilayah tinggi untuk pendapatan tertinggi. Mengikuti 10 provinsi dengan implementasi tertinggi dari pendapatan tertinggi:

1. Papua Tengah 39,08 persen

2. Kalimanta Barat 35,92 persen

3. Jawa Barat 32,94 persen

4. Sumatra Utara 30,65 persen

5. Tepatnya Wilayah Khusus Yogyakarta 29.76

6. Sulawesi Selatan 29.11 Tepatnya

8 .. Gorontal 28,84 persen

8. Kalimanta Utara 28,76 persen

9. Pulau Bangka Belitung 27,64 persen

10. Pengembalian 27,50 persen di sini 10 county dengan pendapatan tertinggi:

1. Sumbawa Barat 46,96 persen

2. Sealand adalah 37,04 persen

3. Memiliki semua 36,34 persen

4. Barito Kuala 33,08 persen

5. 34.70 persen

6. Ponorogo 34,48 persen

7. melawi 34,17 persen

8. Pinto 33,89 persen

9 .. Tuhan 33,70 persen

10. Magnet 33,19 persen. Mengikuti 10 kota dengan pendapatan tertinggi:

1. Denpasar 34,52 persen

2. Bubau 33,95 persen

3. Banjarbaru 33,80 persen

4. Bukittinggi 33,33 persen

5. 32,80 persen

6. Sandwise panjang 32,67 persen

7. Banjar 32,50 persen

8. Tangerang Selatan 32,44 persen

9 .. Cimah 30,95 persen

10. 30,75 persen mengikuti 10 provinsi dengan implementasi pendapatan terendah:

1. 7.24-Percent Ridge

2 .. Lampung 8,83 persen

3. Papua barat daya 9,25 persen

4. Bengkulu 9,85 persen

5. Papua 11,37 persen

6 .. Riau 12,34 persen

7. Java Tengah 12,72 persen

8. Aceh 13,30 persen

9. Papua Barat 15,96 persen

10. Sulawesi barat 16,51 persen mengikuti 10 distrik dengan implementasi pendapatan terendah:

1. Batanghari 0,14 persen

2. Jayawijaya 0,35 persen

3. Timer 1,11 persen

4. Empat pintu ke -3 2,38 persen

5. Tari 3,14 persen

6. Semarang 3,81 persen

7 .. CILACAP 4,24 persen

8. Bharat 4,31 persen

9. ACEH Southered 6,12 persen

10. Aceh South 6,28 persen mengikuti 10 kota dengan implementasi pendapatan terendah:

1. Tual 0,19 persen

2. Subulususselamm 7,38 persen

3. Yogyakarta 9,37 persen

4. Cetings 10,50 persen

5. Sungai Penuh 13,49 persen

6. Samarine 14,45 persen

7. 14,62 persen boot

8 .. Status tertutup 14,82 persen

9 .. lhokseumawe 14,88 persen

10. Clebon 15,72 persen mengikuti 10 provinsi dengan implementasi tertinggi:

1. Barat Barat 21,91 persen

2. Wilayah Khusus Seksual 21,73 persen

3. Sumatra Utara 20,64 persen

4. Hanya 20,16 persen

5. 20,08 persen Kepulauan Bangka Bangka

6. Tenggara barat 19,70 persen

7. Sulawesi barat 18,84 persen

8. Gonontal 18,45 persen

9 .. DKI Jakarta 18,00 persen

10. Sulawesi Selatan 17,65 persen mengikuti 10 negara dengan implementasi pengeluaran tertinggi:

1. Memiliki semua 33,42 persen

2. Kematian 27,74 persen

3. Banyuwangi 27,06 persen

4. Sumbawa Barat 26,23 persen

5. Madiun 25,85 persen

6. PurbalINGGA 25,43 persen

7. Aceh 25,39 persen

8. Wonogiri 25,35 persen

9. Bantul 25,15 persen

10. Ponorogo 24,96 persen mengikuti 10 kota dengan biaya tertinggi:

1. Dumi 24,99 persen

2. Ternate 24,35 persen

3. Salatiga 23,83 persen

4. Layanan Layanan Cimah

5. Banjar 23,48 persen

6. Long Field 23,34 persen

7. Banda Aceh 22,80 persen

8. Serang 22,77 persen

9. Batam 22,51 persen

10. Bombumi 21,98 persen mengikuti 10 provinsi dengan hubungan belanja termurah:

1. Papua Central 4,69 persen

2 .. Lampung 5,67 persen

3. Papua Selatan 5,90 persen

4. Papua Barat 6,88 persen

5. Jawa Tengah 6,99 persen

6. Kalimantan Timur 7,39 persen

7. Sumatra sekunder 9,59 persen

8. Papua barat daya 9,65 persen

9 .. riau 10,87 persen

10. ACEH 11,13 persen mengikuti 10 distrik dengan implementasi pengeluaran terendah:

1. Empat pintu ke -3 1,69 persen

2. Tombol Selatan 1,91 persen

3. 217 persen

4. Keerom 2,41 persen

5. 2,45 persen

6. 291 persen

7. 2.54 persen

8. Boken Dutuel 3,08 persen

9. enim enime 3,35 persen

10. Aceh South 3,40 persen dari tindak lanjut 10 kota dengan implementasi biaya terendah:

1. Subulususalam 3,95 persen

2. Yogyakarta 6,39 persen

3. CeckingTartartary 7,91 persen

4. Samparita 9,48 persen

5. Gunsitholi 10,24 persen

6. Delhi 10,71 persen

7. Tual 11,83 persen

8. Nature Paries 12,30 persen

9. Sungai penuh 12,57 persen

10. A 13,26 persen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *