goyalorthodontics.com, Yogyakarta – Menteri Kehutanan (Menhut) Paradise Juli Antoni berharap bahwa proses rehabilitasi hutan di Cagar Alam Paliyan, Yogyakarta, dapat direplikasi oleh daerah lain.
Dia mengatakan ini selama kunjungan kerja kemarin (6/5) Margastwa Paliyan Research, Yogyakarta, kemarin.
Baca juga: Menteri Kehutanan: Prabowo memiliki komitmen kuat untuk melestarikan alam dengan hutan sosial
Menteri kehutanan mengatakan bahwa model rehabilitasi hutan satwa liar Paliyan terlibat dalam kerjasama semua elemen, termasuk publik, sehingga tempat lain akan diminta untuk ditiru.
“Ini, dalam pandangan saya, adalah model kerja sama yang perlu dipahami, tetapi pada saat yang sama harus direplikasi, keberhasilannya terlihat,” kata Juli Juli dalam siaran pers, lapor Kamis (8/5).
Baca juga: Bertemu dengan para pemimpin regional dari RIA, Menteri Kehutanan, yang berbicara tentang pemeliharaan hutan
Mantan pemimpin Ikn Authority mengatakan penting untuk berpartisipasi di masyarakat dengan pendanaan hutan dan gardaí.
Raja Juli mengatakan sulit untuk menjaga hutan jika komunitas pertahanan alam tidak termasuk dalam pemerintahan.
BACA JUGA: Tren kehutanan telah menurun, Menteri Kehutanan Paradise Juli: Bangga, tapi ..
“Tidak peduli seberapa kuat pendanaannya, jika masyarakat terlibat, publik bukan bagian dari proses, belum lagi bahwa proses ini didasarkan, tentu ada peristiwa yang tidak berkelanjutan,” kata Menteri Kehutanan.
Namun, Juli juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk melihat suaka suaka satwa liar Paliyan ke arah yang positif.
Menurutnya, kerja sama dengan penelitian yang cocok untuk orang untuk mendapatkan manfaat dari hutan.
“Ini harus, dengan benar, mencatat ingatan umum masyarakat untuk mendapatkan manfaat langsung dari hutan yang disatukan,” katanya.
Diketahui bahwa pembaruan diproduksi di Cagar Satwa Liar Paliyan, termasuk lima spesies mamalia, 13 jenis herpetofauna, 19 spesies naga dan 65 kupu -kupu dan 41 spesies burung dengan 5 hewan yang dilindungi.
Margastwa Paliyan Suaka adalah pertahanan dari 29 Juni 2000, diketahui bahwa ekosistem Gunung Sewu termasuk dalam 434,60 hektar. (Ast/jpnn)
Baca artikel berikutnya … Seorang pendaki mati ditemukan di Gunung Merbab, Menteri Kehutanan: Prioritas Keamanan