Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan

goyalorthodontics.com, penunjukan langsung Semarang di tingkat distrik seks.

Dalam proses dugaan korupsi berikutnya, yang biasanya disebut Mbak Ita, saksi mengungkapkan aliran setoran 13 persen ke ‘bus’ Alwin Basri.

Juga, baca: tiga saksi dari Gapensy menunjukkan 13 persen untuk pria Alvin Basri Mbak

Tiga saksi, kepala kota Semarang Gapeni, serta Pt Dwi Berkah Insan Mandan, serta Komisaris PT Hayuning Kirono Sidi dan Pt Hayuning Kirono’s Director, menjadi pemilik Komisi PT.

Pembayaran 13 persen disimpan dengan kondisi Asosiasi Konstruksi Indonesia Nasional (GAPENS) Semarang City Martono. Mereka melewati staf Martono bernama Lina.

Dia juga membaca: Ditemukan! Bhakti ade adalah satu-satunya kepala sub-distrik yang melanggar mbak itta

“Aku tidak bisa berkomentar karena aku tidak tahu,” katanya.

Saksi dalam persidangan, tingkat kabupaten yang lebih rendah mengatakan mereka menuntut pembayaran proyek tujuan langsung pada awal 13 persen. Pembayaran uang adalah setoran untuk “kartrid” yang diklaim oleh Alvin Basri.

Baca Juga: Jaksa Penuntut Hubungi Mbak dan Suaminya Menikmati Kontribusi Persatuan

Alwin Basri diduga diduga, istrinya Mbak Ita adalah 2 tersangka dalam kasus suap dan kepuasan.

“Pembayaran mengatakan Tn. Martono untuk Bose yang saya kenali tuannya. Sejauh yang saya tahu, Bose, Tuan Alvin Basri, kata Gatot, bersaksi di depan wasit.

Gatot, Presiden Semarang Gapeeni Martono, mengatakan ia menerima proyek. Di distrik Templang, 18 paket kerja dan 2023 Konferensi Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) menerima paket lain di 17.

Biaya proyek di wilayah Templat adalah 1.515.000.000 rp dan 1.112.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 RP dan distrik Canisari, “katanya.

Proyek ini dilakukan melalui sejumlah CV dan sebagian atas nama orang lain. Jenis-jenis jenis pekerjaan termasuk pembangunan bangunan multi-guna, usus untuk air pembersih.

Gatot, serta merancang eksekutif proyek, mengatakan bahwa Semarang diimplementasikan oleh Gapanan City dan bertekad untuk menjadi perjanjian kerja antara sub-distrik dan kepala masing-masing wilayah.

Selain tarif 13 persen, saksi juga memberikan keberadaan 2 persen dari layanan nilai proyek untuk CV yang ia pinjam setelah mengurangi PPN dan PPS.

Gatot, Pt Chimirtder 777 di kantor 303 juta RP, Distrik Gunungpati, Kota Semarang, pada bulan April 2023, mendistribusikan MBAK ITA dan Alwin Basri.

“Kami memberi uang tunai Tn. Martono dua kali melalui karyawan bernama Mbak Lina. Jumlah RP.

Sementara itu, Herning Kirono Sidi’nin mempraktikkan saksi, Semarang, Ngaliyan dan Distrik Gayamsari Agung Sugiyarto membantu dalam proyek pertemuan langsung.

Sama seperti Gatot, mengambil proyek dari Martono. Total biaya proyek bernilai 2598.000.000 di tiga sub-distrik.

Herning memberikan kartrid atau bos Arugg kepada bos 297 juta Mbak Lina, 13 persen bos.

“Biaya proyek Ngaryan adalah Rp. 569 juta, Rp 675 juta, Gayamsari dan Semarang Selatan, total Rp 1,353.000.000,” kata Herning.

Sebelumnya, jaksa penuntut Komisi Korupsi (JPU CCC), terdakwa tersangka Alwin Basri dan proyek tujuan langsung MBAK ITA memiliki 2,24 miliar kelezatan untuk AC, katanya.

Mbak itu dan Alwin juga mengklaim bahwa RP menerima suap. 2023 di Departemen Pendidikan Kota Semarang untuk tahun fiskal dan banyak proyek lainnya, 3,75 miliar untuk proyek pendingin udara dari proyek pengadaan tabel produksi unsur.

Keduanya dan pemerasan Regional Badan Regional Semarang (BAPD) diperintahkan untuk memerintah dengan menuntut karyawan Rp 3.083.200,200.000.

Kedua terdakwa dalam Pasal 12 dalam Pasal 12 dan Pasal 12 dan Pasal 1 Pasal 1999 dan No. Pasal 1 tahun 1999 Pasal 12 dan undang -undang nomor 12 dan 12 undang -undang.

Pengadilan dicurigai suap, yaitu, Martono dan Rachmat Utama Djangar, Pengadilan Korupsi Semarang juga membuktikan dua terdakwa lainnya dan Rachmat Utama Djangar. (WSN / JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *