Dikira Tamu Pernikahan, Ternyata Bakar Keset Masjid dan Tusuk Warga

goyalorthodontics.com, Kota Bandung – Pusat Liburan Polisi Kota Bandung (Polrestabes) menangkap GRB inisial pria itu, yang terkejut membakar karpet masjid dan menikam penduduk.

GRB ditangkap di Dewan Pelajaran yang lengkap kurang dari 24 jam setelah kegiatannya dilaporkan ke polisi.

BACA JUGA: Korban punk brutal Semarang disebut Pak Harto, ini kondisinya

Awalnya, GRB membakar karpet masjid di daerah Coblong, Kota Bandung Kamis (15.5.2025). Dia menuangkan bensin ke karpet masjid, lalu dia membakarnya.

Undang -undang menemukan penduduk yang kemudian membawanya. Alih -alih menyerah, GRB benar -benar menusuk mengejar.

BACA JUGA: Aktor polisi yang mendesak membakar rumah produksi sepatu di Cibaduyut

Hasilnya adalah korban menderita cedera injeksi di kedua paha. Para pelanggar segera melarikan diri.

Acara tersebut segera menjadi perhatian Budi Sartono, komisaris polisi Bandun. Petugas Kepolisian Nasional telah menunjuk Riki Erickson, komisaris unit investigasi kriminal dari polisi AKBP Bandung AKBP Abdul Rahman dan Kepala Polisi Cobbong.

BACA JUGA: Polisi terburu -buru autish autish autish ourberg aktor di cilennyi bandung

Selain itu, staf Jatanras mencetak Avolrestabes Bandung, segera setelah karpet terbakar dan ditikam, memperbaiki penulis ke meja lengkap mereka.

“Saat ini, penulis sedang dalam penelitian lebih lanjut,” kata siaran pers Bandung Polrestabes pada hari Sabtu (17.5.2025).

Menurut polisi, para saksi dalam kasus telah melihat penulis kejahatan atau adegan kejahatan dari pagi hari.

Namun, penduduk percaya bahwa GRB hanyalah salah satu penghuni yang mengambil kontrak pernikahan.

Ternyata GRB benar -benar berfungsi. Dia membakar karpet masjid.

Penduduk sangat marah dengan GRB. Itu sebabnya penduduk segera bereaksi untuk melihat GRB yang ia coba melarikan diri.

Tiba -tiba, penduduk memimpin GRB. Ketika dia diliputi, GRB benar -benar menikamnya untuk menangkap penduduk.

Komisaris Riki Erickson, Kepala Polisi Coblong, mengatakan stafnya terus mengelola GRB. “Sekali lagi bap (laporan penelitian),” katanya melalui SMS.

Polisi juga terus membangun BAP untuk menyelidiki para pelanggar. “Kumpulkan pernyataan dan tes saksi,” kata Riki. (Mcr27/goyalorthodontics.com) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *