Dukung Net Zero Emission 2060, Mahasiswa UI Teliti Potensi Hidrogen Geologis di Indonesia

goyalorthodontics.com, Jakarta – Mahasiswa Fakultas Teknik Kimia 2021, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (FTUI), Danny Surio Pratama, mempelajari potensi produksi geologis hidrogen di Indonesia.

Dia menilai analisis ekonomi teknis dan aturan produksi geologis hidrogen di Tanjung API, Sulawes.

Baca juga: mendukung emisi nol bersih

Studi ini dilakukan di Ditjen Migas Direktur Jenderal (Ditjen Migas) -Energy dan Mineral Resources (ESDM).

Studi ini terkonsentrasi pada publikasi Tanjung API, Sulaves Tengah, Pusat Penelitian Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengandung hidrogen alami, yang mencapai 356 persen pelanggaran gas alam.

Baca Juga: Strategi Perlamina dalam mendukung 2060 tujuan emisi nol bersih

Kesimpulannya adalah salah satu tempat paling menjanjikan di Indonesia di Indonesia untuk pengembangan energi murni berdasarkan hidrogen.

Untuk memaksimalkan potensi ini, jaringan jeans mengusulkan penggunaan teknologi adsorpsi ayunan (PSA), yang dapat menghasilkan hidrogen sebesar 99,99 persen, dan koefisien pemulihan adalah 87,4 persen. 

Baca Juga: Permin wajib mendukung tujuan 2060 emisi nol bersih

Meskipun penilaian ekonomi dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai murni saat ini (NPV) dan profitabilitas (IRR).

Danny menjelaskan bahwa hasil studinya menunjukkan bahwa seluruh tim Skema Pemisahan-NO (95 persen untuk kontraktor dan 5 persen untuk pemerintah) adalah pilihan yang paling ekonomis.

“Jika gas alam dijual sebagai produk dengan mengurangi kadar hidrogen (LCOH)

$ 3,89 USD/MMB. Namun demikian, tanpa penjualan gas alam, biaya LCOH secara signifikan hingga $ 13,39/juta. Mmbtu, ”kata Danny.

Analisis sensitivitas dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa laju aliran produksi merupakan faktor penting dalam menentukan kelayakan ekonomi proyek.

Selain itu, skema biaya pemulihan juga dianggap lebih sensitif terhadap perubahan bergantian daripada pemisahan umum, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam implementasi teknis di bidang ini.

“Jika hasil penelitian ini secara signifikan dilakukan, hidrogen geologis dari daerah -daerah seperti Tanjung API dapat menjadi alternatif untuk energi murni berkelanjutan dan penurunan ketergantungan Indonesia pada impor energi impor,” jelasnya.

Selain mendukung 2060 nol tujuan emisi, teknologi juga memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk meningkatkan kemampuan penelitian nasional.

Kemudian menyediakan sumber energi ramah lingkungan untuk industri dan masyarakat umum, terutama di Indonesia Timur, yang kaya akan sumber daya, tetapi dengan infrastruktur energi minimal.

Dalam pengembangan penelitian ini, Danny mengusulkan pembentukan Pusat Hidrogen Indonesia, yang merupakan pusat kerja sama antara akademisi, pemerintah, industri dan masyarakat.

“Untuk meningkatkan penelitian dan inovasi teknologi hidrogen, pengembangan sumber daya manusia dan transisi ke transisi energi ke 2060 tujuan emisi nol bersih,” katanya.

Pengawas penelitian ini, Dianitis PhD, mengatakan bahwa penelitian ini memiliki berita yang sangat tinggi, karena itu menjadi salah satu penelitian pertama

Indonesia, yang mengeksplorasi hidrogen alami dalam hal kelayakan teknis dan ekonomi.

Saat ini, hasil studi listrik juga digunakan dalam proses persiapan aturan yang terkait dengan pengembangan hidrogen di Indonesia oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Ini mengklaim bahwa studi di tingkat siswa dapat memiliki pengaruh nyata pada arah kebijakan nasional,” katanya.

Sementara itu, dekan, Profesor Ftui, Ridvan Kurnyavan juga memberi terima kasih atas pencapaiannya.

“Universitas Indonesia melalui fakultas teknik siap memainkan peran pusat pertama di Indonesia dalam pengembangan penelitian yang terkait dengan hidrogen, inovasi teknologi, dan politik,” kata Kemas. (Mcr4/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *