goyalorthodontics.com – Jakarta – Gubernur Java Timur (Jawa Timur) Khofifah Indar Parawansa memprioritaskan pendidikan sebagai solusi untuk mengurangi kemiskinan.
Langkah konkret yang berfokus memberikan beasiswa kepada anak -anak yang tidak mencukupi.
Baca Juga: Roemah Koffie, yang muncul di WOC, berhasil menawarkan kesempatan untuk musik TOBA dan beasiswa tradisional
Kanselir Institut Teknologi Sepul Kasım (Her), Prof.Dr. Bambang Pramujati memperkirakan bahwa program beasiswa yang diprakarsai oleh Khofifah sangat penting untuk kebutuhan masyarakat. Karena pendidikan sebagai cara utama untuk memecahkan rantai kemiskinan antar generasi.
“Maka pendidikan adalah cara untuk memecahkan rantai kemiskinan,” katanya. Bambang Pramujati dikutip pada hari Minggu, 5/18.
Baca: Mendukung kemajuan pembelajaran tinggi di Indonesia, “BNI berkolaborasi.
Ini memiliki efek jangka panjang pada menciptakan kehidupan yang lebih baik. Melalui akses yang setara dan berkualitas ke pendidikan, generasi muda dapat memiliki masa depan yang lebih cerah.
“Program beasiswa ini, setidaknya jika ada orang yang tidak menguntungkan, salah satu kunci penyembuhan,” katanya.
Baca juga: Masih Gangster Baru, Wakil Gubernur Pusat Java Taj Yasin, mengusulkan bimbingan remaja melalui pendidikan karakter
Menurutnya, minat besar Khofifah dalam pendidikan, termasuk komitmen untuk memperluas bidang beasiswa di bagian jauh Jawa Timur, membuktikan bahwa pemerintah ada untuk orang yang membutuhkan.
Oleh karena itu, optimis bahwa sinergi antara pemerintah dan universitas dapat mempercepat keberhasilan tujuan pembangunan pendidikan di wilayah tersebut. Dengan dukungan semua pihak, beasiswa tidak hanya membantu tetapi juga berharap.
“Fokus Mrs. Khofifah pada pendidikan Java Timur mengejutkan. Sebelumnya, sang ibu telah memberikan banyak beasiswa kepada kaum muda,” katanya.
Berdasarkan data yang disediakan oleh Central Statistics Agency (BPS), persentase populasi yang buruk di Java Timur menurun 0,23 persen pada September 2024 dan mengurangi 9,56 persen dibandingkan dengan Maret 2024.
Diketahui bahwa persentase kemiskinan di daerah perkotaan menurun dari 7,12 persen menjadi 6,83 persen, sementara 13,3 persen di daerah pedesaan turun menjadi 13,19 persen. (*/pria/jpnn)