goyalorthodontics.com – Jakarta – Preman tidak toleran, kata Kepala Polisi Nasional Jenderal Daftar Cedia Prabhoo.
Kartu Bintang Umum menegaskan komitmennya untuk menghancurkan semua jenis kerusakan yang mengganggu masyarakat.
Baca lebih lanjut: Ketua Kepala Polisi Nasional Baharmam dan Primobe berjuang melawan sesuatu
General Listo, dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis (5/15), menegaskan bahwa tindakan hukum akan diberlakukan secara membabi buta, dari mana pun penjahat berasal.
“Saya pikir ini terkait dengan preman. Polisi nasional kehilangan ini.
Baca lebih lanjut: Polisi Regional menggosok 169 Malfra dan 13 siswa yang terlibat dalam kegiatan anarki
“Jika kami mengganggu komunitas, kami secara tegas. Ini adalah sekelompok merek kutipan atau tidak ada yang berkompromi sampai kami mengganggu komunitas kami, kami tegas,” kata mantan kepala polisi investigasi kriminal.
Sebagai ukuran yang kuat, semua wilayah Indonesia bersama -sama melakukan operasi penyakit sosial (Beckat) dari 1 Mei 2025.
Baca ini: Inilah tanggapan dari Kepala Polisi Nasional tentang Penjaga Kantor TNI
Kegiatan ini sering menargetkan berbagai kejahatan yang mengganggu masyarakat.
“Masalah bom, gangguan di kawasan industri, penagih utang, narkoba, perjudian online, lalu lintas, TPPO (tindakan kriminal), dan terorisme, tentu saja merupakan pekerjaan presiden,” kata Presiden Kepolisian Nasional.
Selain itu, General Listo menjelaskan bahwa penghapusan preman adalah bagian dari upaya kepolisian nasional untuk menciptakan iklim yang kondusif untuk pertumbuhan dan investasi ekonomi nasional.
“Lagi.
Dalam melakukan tugas -tugas ini, Kepolisian Nasional berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pemangku kepentingan yang relevan, untuk menetapkan solusi untuk berbagai masalah keamanan masyarakat.
Di akhir arahannya, Listo umum mengingatkan semua staf kebijakan untuk berhati -hati menghadapi kemampuan bencana alam.
Ini menekankan pentingnya alat utama dalam sistem senjata (peralatan keselamatan) dari sumber daya untuk merespons dengan cepat ketika bencana terjadi.
Listo mengatakan bahwa letusan gunung berapi pada awalnya akan mengharapkan ancaman seperti hutan dan kebakaran tanah (Karhutla), banjir dan tanah longsor.
“Ini adalah pekerjaan kolega. Mereka pasti akan diketahui oleh masyarakat dan akan melihat, sehingga mereka mempersiapkan diri dari staf, almaatatsus dan infrastruktur lainnya,” jelasnya. (Antara/JPN)