goyalorthodontics.com, Jakarta – Wakil Jaksa Agung (Jampidus) berpartisipasi dalam pertemuan sidang dengan Komisi Reaksi MLA di Perwakilan Perwakilan Perwakilan Perwakilan Repsentative Perwakilan Perwakilan Fee di Senat, Jakarta, Selasa (5/20).
Pada pertemuan itu, Fabry diberi pertanyaan tentang Jaksa Agung dan biaya kantor Kejri untuk membela kantor biaya langsung dari pemecahan diri MLA III yang memisahkan diri berselancar di luar memancar yang memelintangi pengeluaran yang memelintir biaya penuntut. Diminta bantuan.
Baca Juga: Membuat Strategi Untuk Menanggapi Tantangan Dunia, BPIP menyelenggarakan lokakarya di DPR
“Apakah ada ancaman sehingga TNI aman,” tanya Suding di RDP pada hari Selasa.
Kelompok MLA mengatakan bahwa ketika kantor pengadu harus dilindungi oleh polisi, tni bukan seorang prajurit.
Baca Juga: Perwakilan dari Tinjauan Komisi DPR XI Dalam sebuah hampa, bea cukai dan bea cukai untuk mempresentasikan ini ke Pusat Logistik Berikat
Sooding juga mengatakan untuk situasi darurat yang diuji oleh celah kantor pengadu bahwa TNI untuk mempertahankan Jaksa Agung dan Jaksa Agung.
“Ya, sebenarnya ada krisis dan ancaman sejauh ini sehingga TNI dilindungi.”
Baca Juga: Komisi Perwakilan Perwakilan DPR III, Meminta Polyy untuk menyelidiki kelompok fantasi darah di Facebook, menangkap pelakunya
Suding mengatakan bahwa orang mungkin salah melihat penggunaan tentara TNI di Jaksa Agung dan Kantor Kejri Fiss.
“Jangan seperti kekuatan pertunjukan, jadi mereka yang ingin pergi ke celah kantor pengadu enggan.”
Fabry menjawab bahwa kantor pengadu selalu menentang kontroversi selama tugasnya selama 30 tahun dalam fisura.
“Jika ada perlawanan, pasti ada banyak cara,” katanya pada pertemuan.
Fabry mengatakan perlawanan oleh dugaan penjahat untuk mencari menggunakan Pendelang atau Buzzer.
“Sebuah contoh tertentu,” katanya.
Namun, Fabri mengatakan bahwa ketika Fisse meminta TNI untuk mempertahankan Jaksa Agung dan Jaksa Agung, Pedas tidak pernah mengancam di kantor pengadu.
“Jika mereka meminta ancaman tidak ada di sana. Kami masih berlari, kami berharap ada dukungan politik.”
Fabry juga mengatakan bahwa pedes di celah kantor pengadu selalu termasuk polisi dalam proses penegakan hukum.
Dia berkata, “Kami tidak punya masalah, kami juga meminta bantuan polisi dalam proses perawatan, proses mencari bantuan polisi di Kejari juga.” (Ast/jpnn)
Baca artikel lain … pertemuan dengan DPR, sejarawan dan petugas k