goyalorthodontics.com, Jakakarta – Peserta dalam pekerjaan BPS yang telah memenuhi persyaratan dapat menarik lansia (JHT) melalui Jamsostk Mobile (JMO) mulai Mei 2025.
Situasinya adalah bagi peserta untuk memiliki saldo maksimum RP JHT. 15 juta.
Baca juga: Program JHT dengan 2 akun menjadi pekerja untuk kesejahteraan sekolah menengah
Aplikasi Seluler Jamsostek (JMO) dapat diunduh di App Store dan PlayStore.
JMO adalah permintaan resmi untuk pekerjaan BPJS untuk menawarkan layanan digital kepada karyawan BPJS, termasuk informasi ketenagakerjaan, pendaftaran, laporan, dan keluhan BPJS tentang pengecekan saldo dan mengirimkan klaim JHT tanpa datang ke Kantor Ketenagakerjaan BPJS.
Juga, Lea: Hamonistas Kamenker dari PE dan PE Perlindungan Perlindungan Usia Tua
Manfaat JHT dapat dibayar jika pekerja pensiun, mengalami kecacatan tetap total atau meninggal, termasuk menghentikan pekerjaan.
Klaim JHT sekarang jauh lebih mudah berkat pemindaian BPJ yang bekerja melalui aplikasi JMO.
Baca juga: Layanan Prioritas Terbuka BPJS di Pt Sritex, siapa pun bisa menjadi JHT dan JKP
Tanpa perlu berbaris atau pergi ke cabang, hanya melalui JHT seluler ke RP. 15 juta dapat diproses secara langsung dan virtual.
Kepala Kantor Ketenagakerjaan Jakakarta BPSE, video Teti, mengimbau semua peserta untuk menggunakan aplikasi JMO sebagai layanan digital yang memfasilitasi akses ke berbagai program kerja BPJ.
“Sekarang pembayaran saldo JHT melalui JMO dapat mencapai maksimum 15 juta RP, hingga 10 juta RP sebelumnya. Ini tentu memudahkan peserta yang membutuhkan dana tanpa datang ke cabang,” kata Teti dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (9/5).
Dia menjelaskan bahwa aplikasi JMO tidak hanya digunakan untuk klaim saldo JHT, tetapi juga memberikan layanan penting lainnya.
Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengontrol balsem JHT, melihat riwayat taksi, memperbarui data pribadi, mengakses kartu aksesi digital yang dapat digunakan dalam fasilitas perawatan kesehatan untuk BPC.
“Semua layanan pada akhirnya. Peserta tidak boleh dipesan atau datang ke kantor. Cukup gunakan smartphone, mereka dapat dengan mudah dan mudah diakses,” Teti menjelaskan.
Selain mendorong penggunaan aplikasi, TETI mengundang perusahaan dan peserta untuk berpartisipasi dalam program untuk memasukkan atau kemajuan pekerja di sekitar mereka. Program ini mengundang perusahaan atau pekerja formal untuk membantu memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pekerja informal di sekitar mereka, seperti pekerja rumah tangga, penjaga lingkungan atau pengemudi swasta.
“Mungkin perusahaan dapat membantu membayar kontribusi kerja BPS untuk pekerja informal di lingkungan kerja mereka. Catatan tersebut dapat melalui aplikasi JMO atau melalui pejabat lapangan kami,” kata Teti.
Menurutnya, dengan kontribusi tersedia dari 16.800 rp per bulan, pekerja informal menerima perlindungan dasar jika risiko kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan, kematian atau asuransi lansia.
Teti juga menekankan pentingnya mengaktifkan PMO untuk semua peserta. Aktivasi ini, katanya, akan memudahkan peserta untuk mengakses hak -hak mereka, bahkan setelah meninggalkan pekerjaan.
“Kami mendorong semua karyawan untuk segera mengaktifkan PMO. Jangan pergi nanti ketika mereka mengundurkan diri, mereka mengalami kesulitan untuk melelehkan JHT karena mereka tidak pernah diaktifkan. Dengan mengaktifkan, peserta dapat mengkonfirmasi data mereka sendiri,” jelasnya.
Dia ingat bahwa validasi data harus dilakukan secara teratur untuk menghindari kesalahan yang dapat membahayakan peserta. Periksa data pribadi dan data karyawan Anda setidaknya setiap bulan.
Jika ada data yang salah, segera cari perbaikan dari sumber daya manusia atau pejabat kami. Jangan mengizinkan pengurangan keseimbangan JHT atau hak -hak lain untuk dicegah hanya karena data tidak diperbarui, lanjutkan tender.
Selain itu, aplikasi JMO juga memiliki fitur pelacakan fitur, simulasi keseimbangan JHT, serta informasi program tambahan, seperti layanan tambahan untuk layanan (MLT). Melalui program MLT, peserta memiliki kesempatan untuk mengajukan pinjaman domestik bersubsidi melalui pekerjaan BPSS.
“Kami ingin peserta mengetahui bahwa manfaat dari pekerjaan BPS tidak hanya mereka rasakan ketika ada risiko pekerjaan, mereka juga dapat mendukung kebutuhan lain, seperti membeli rumah pertama melalui MLT,” tambahnya.
Namun, ia menambahkan, perusahaan juga harus dipesan dalam administrasi dan pembayaran kontribusi sehingga manfaat ini dapat diakses. (ESY/JPNN)
Baca artikel lain … memuat meme prabovo, MS SSS ditangkap oleh Barskrim