goyalorthodontics.com – Staf Satrskrim dari Kepolisian Polisi Utara menerima dua senjata api (SENPI) dari pengembangan kasus penembakan polisi setempat selama perangkap narkoba.
“Seseorang ditangkap dengan inisial Aceh utara (21) karena dugaan kejahatan senjata api ilegal,” kata Kasat Reskrim AKP AKP Boestani Utara dalam sebuah pernyataan yang diajukan oleh Aceh Band, Minggu (2012).
Baca lebih lanjut: Jaksa Penuntut dan Asn Kejari Deldangs Menjadi Korban Tabing Mereka
Para tersangka ditangkap di daerah desa Keutapang, di tanah, di Bireuen Regency, Senin (5/19).
Selama operasi, polisi menerima pistol 9×19 mm yang sangat baik, yang berada di bawah kendali tersangka.
Baca lebih lanjut: Pos Grib Jaya dari Polisi Penggusuran BMKG Land, lihat
Selama penembakan S -During terhadap polisi Aceh Utara duduk di Al -ikhlas, Gampong Keude Bagos, Nuratalalam, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu malam (26/4) (26/4).
Dia mengatakan dia dicurigai tersangka bahwa DPO akan lepas dari B pertama, produsen utama yang seharusnya menembak anggota Kepolisian Utara.
Baca selengkapnya: Kasus Bumi Bmkg di bagian selatan Tangerang, 11 anggota Jaya Gib
“Informasi yang kami dapatkan menunjukkan bahwa itu adalah peran aktif,” katanya.
Dia mengatakan bahwa selama interogasi, polisi kemudian mengembangkan sebuah rumah di daerah dewasa SEKE Pulot, distrik Tanah Jambo Aye, Aceh North, yang mengidentifikasi tersangka sebagai tempat tersembunyi B.
“Di tempat ini, rumah pejabat senjata sekali lagi menembak terhadap anggota Polisi North -acesh,” katanya.
Polisi menerima dua bagian senjata api di rumah yang belum selesai.
Komponen ini terdiri dari komponen besi, barel/serat dan penggunaan kayu sebagai bentuk senjata api.
Bestani mengatakan bahwa kasus ini masih akan dieksplorasi untuk perburuan DPO pertama dengan B pertama dan untuk menghancurkan jaringan kepemilikan dan pengumpulan senjata api ilegal, yang dapat membahayakan keamanan publik untuk pejabat penegak hukum.
“Kami akan terus melanjutkan, dan kami akan mengambil tindakan tegas jika mereka memiliki kejahatan dan menyebabkan kejahatan di yurisdiksi Polisi Aceh Utara,” kata Dr. Boestani. (Ant/jpnn)