goyalorthodontics.com, Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memohon kepada publik untuk mengetahui penipuan dalam konteks penawaran pinjaman yang menyamarkan atas nama program Mekaar.
Peringatan ini dikirim ke berbagai platform digital setelah rumah -rumah naik.
Baca juga: Tingkatkan Klien Mikro yang Baik, Bri Life dan PNM Sinergize
Sekretaris Korporat PNM L. Dodot Patria Ary mengatakan bahwa cahaya teknologi digunakan oleh bagian -bagian yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan melalui media sosial, berita langsung dan situs web palsu.
Dia mengingatkan publik bahwa dia berhati -hati ketika dia menerima informasi digital. Mode ini memiliki potensi untuk membahayakan masyarakat secara finansial.
Baca juga: PNM Mekaar semakin mendukung wanita, kisah Ms. Faizal sebagai inspirasi
“Yang paling penting adalah keseluruhan kesadaran akses ke informasi di dunia digital dan konfirmasi informasi yang melampaui akun layanan keuangan resmi,” kata Dodot dalam pernyataan resminya pada hari Rabu (30/4).
PNM menekankan bahwa partainya tidak pernah menawarkan layanan kredit di -line. Sebagai pembiayaan dan otorisasi pengusaha ultra -mikro, PNM berfokus pada pemberian tiga jenis modal holistik, yaitu secara finansial, intelektual dan sosial.
Baca Juga: PNM Membuka Peluang Pasar Baru Untuk Pelanggan Mekaar Sebagai bagian dari Program Cici Rosa Ramadhan
Fokus PNM adalah untuk membantu kehidupan keluarga yang tidak memadai untuk lebih diperkuat dengan dukungan komersial untuk petugas akun.
“Setiap minggu, pelanggan menerima tiga modal ini melalui pertemuan kelompok wajah dengan wajah,” lanjut Dodot.
PNM juga mengimbau publik sehingga tidak mudah tergoda oleh tawaran pinjaman online, yang dengan cepat dibayarkan tanpa prosedur yang jelas.
Komunitas diharapkan untuk melakukan pemeriksaan silang ganda dari informasi dan tidak mengklik tautan yang mencurigakan.
Selain itu, PNM berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi keuangan di masyarakat, sehingga masyarakat semakin memahami risiko penipuan digital. Pendidikan dan sosialisasi secara teratur dilakukan untuk pelanggan dan komunitas yang didukung di seluruh Indonesia.
“Dengan pendidikan berkelanjutan dan pengawasan bersama, kami berharap bahwa kotamadya dapat menghindari perangkap pinjaman ilegal dan penipuan penipuan digital lainnya,” simpul Dodot. (JLO/JPNN)