goyalorthodontics.com, Jakarta – Healthman Jakarta Aksha (AWG) mengirimkan pernyataan presiden di Indonesia.
Dengan informasi yang diperoleh antara Jakarta pada Rabu malam, AWG menyatakan bahwa persiapan Indonesia adalah untuk mengidentifikasi Israel sebagai negara yang tidak perlu dan tidak diketahui.
Baca Juga: Nilai pernyataan MPR Prabovo Waka menekankan dukungan untuk Palestina
“Bersiap untuk mengidentifikasi Israel sebagai negara banjir – di tengah -tengah agresi kekerasan, dan dengan pembantaian yang tidak perlu, hati -hati, bahkan dengan proposisi.
Menurutnya, itu dapat digunakan oleh partai-partai pro-Zionis Israel untuk dilegitimasi oleh keseimbangan kolonial, meskipun Palestina tidak selesai.
Baca Juga: Prabovo: Indonesia dan Prancis mendukung Palestina dengan bebas
AWG menyatakan bahwa tidak ada kebebasan sejati di Palestinia, yang diakui oleh penjajah.
Menurutnya, kebebasan Palestina seharusnya tidak hanya simbolis atau administrasi, tetapi juga kedaulatan total dari Sungai Jordan ke Laut Tengah.
Baca Juga: Kebebasan Palestina adalah persyaratan berharga bagi Indonesia yang terkait dengan Israel
Palestina dapat mencapai kebebasan dengan hak -hak pengungsi, dikembalikan dari properti Palestina dan membuktikan kejahatan kemanusiaan.
“Oleh karena itu, kebebasan Palestina yang justru dengan pengakuan Israel adalah narasi potensial yang merupakan potensi untuk menyatakan Israel, yang merupakan korban kejahatan umat manusia di Palestina.
Menurut organisasi, dengan mengidentifikasi Israel dalam bentuk pernyataan bersyarat, itu berarti sejarah hak asasi manusia, pelanggaran hak asasi manusia, dan pembukaan kompromi bagi Palestina.
“Ini bukan hanya masalah diplomasi, tetapi masalah moral dan moral manusia,” katanya.
AWG menulis ulang bahwa Indonesia stabil untuk menjauh dari kolonialisme dan ketika Palestina mandiri, Israel tidak mengakui keberadaannya.
AWG memanggil semua manusia dan negara untuk generalisasi pertahanan Palestina dan memperkuat dukungan perjuangan Palestina.
“Itu tidak dalam damai di tanah yang sudah mapan, dan tidak ada pengakuan bagi mereka yang telah memperoleh darah dan senjata,” kata AWG. (Ant / dil / jpnn)