goyalorthodontics.com, Jakakarta – Pakar mobil di Bandung Institute of Technology (ITB) Janes Martinus Pasarib menanggapi banyak perusahaan Cina yang ingin berinvestasi dalam pembangunan kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Menurutnya, investasi memiliki dampak positif karena menciptakan lapangan kerja.
BACA JUGA: PARISISI TO PEMILIK PENJADI DI MEDAN, Suami Dijatuhi hukuman mati, istri dari 15 tahun penjara
Ini diungkapkan oleh Langsum dari Hans Martinus Pasaribu ketika Jumat menghubungi Antara (5/30).
“Investasi empat perusahaan mobil Cina akan memiliki dampak positif pada industri otomotif Indonesia, termasuk meningkatkan kapasitas produksi, transfer pekerjaan dan teknologi (aspek -aspek ini seringkali kurang ditekankan daripada pemain besar dengan
Baca juga: Memasuki Indonesia, Winfef membangun pabrik mobil listrik
Menurutnya, kehadiran investasi baru dari empat perusahaan dapat meningkatkan produksi dalam negeri, yang cukup besar. Empat perusahaan bahkan menyiapkan dana yang signifikan untuk membangun berbagai kebutuhan di sektor “Green Automobile”.
Dengan cara ini, Indonesia mendapat manfaat dari nikel lebih lanjut, yang saat ini dimiliki oleh Indonesia.
BACA JUGA: PT EMLY mengundang perttaabi dengan mengunjungi pabrik mobil Marsh di Cylan
Ini juga harus menyeimbangkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sehingga nantinya dapat diimbangi dengan jumlah investor asing.
“Indonesia dapat mempercepat nikel, yang merupakan bahan baku utama untuk baterai EV, sambil mendukung tujuan mengalihkan energi hijau pada tahun 2060 dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan transfer teknologi, memungkinkan Indonesia untuk menyimpulkan dari keuntungan teknologi Tiongkok,” katanya.
Dia mengatakan kehadiran investor baru di sektor mobil China harus menjadi masalah penting bagi pemain otomotif yang telah lama mengatur kaki di Indonesia, seperti Eropa, Jepang dan Korea.
Saat ini, nama -nama Cina mulai melemparkan keunggulan mereka melalui produk, fungsi, teknologi, serta harga yang cukup terjangkau.
Ini menjadi perhatian bagi konsumen mobil di negara ini.
“Ini meluncurkan non-mobil pada pemain mobil, seperti Eropa, Korea dan Jepang, yang telah lama berada di pasar lokal untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk dan mulai memikirkan strategi harga mereka sebesar 30-60 persen lebih mahal daripada kelas produk China mereka,” jelasnya.
Sebelumnya, agen manajemen investasi Anaga Nusantara (dan antara Indonesia) mengatakan empat perusahaan Cina akan menginvestasikan modal mereka dan membangun pabrik untuk pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Ini mengatakan bahwa Direktur Investasi (CIO) dan Pandand Shuhrir di sela -sela KTT Bisnis Global tentang aktivitas investasi infrastruktur sabuk dan jalan di Jakakarta, Minggu (5/25).
Pandand juga melanjutkan bahwa empat perusahaan memiliki segmen kepentingan investasi yang berbeda, seperti mengembangkan baterai EV, data konsumen dan pusat layanan.
Jadi kita akan melihat satu per satu, “katanya.
Dia mencatat bahwa investasi perusahaan Cina di Indonesia tidak hanya harus memiliki dampak ekonomi, tetapi juga mempengaruhi peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan tentang teknologi TI. (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Cherry mengatakan dia akan membangun pabrik mobil di Indonesia,