Japnnn.com, Jakarta – PDI -P DPP Djarot Sail Hieliyat Ketua mengkritik praktik penulisan bersejarah, yang diadakan sesuai dengan fakta. Ini ditransmisikan pada konferensi pers pada hari Minggu (1/6) pada hari 80 hari Pancasila Sstakens.
Pancasila ulang tahun dilarang oleh waktu baru oleh pemerintah dalam pemerintahan di pemerintahan saat ini setelah kematian Bung Carno. Pada saat itu, pemerintah, berdasarkan tulisan ulang tahun Profesor pada tanggal 1 Juni. Ini bukan Hiktory 1.
Membaca: Anyman Pemerintah untuk Rencana Pemerintah untuk Menulis Sejarah Nasional Indonesia
Djarot menekankan bahwa menulis sejarah harus sejalan dengan fakta, bukan kepentingan politik.
“Menulis sejarah benar -benar dalam fakta -fakta yang sesuai, bukan ceritanya, tidak memenangkan cerita mereka, tetapi sebenarnya kisah aksi rakyat kita,” katanya.
Membaca: Proyek Buku DPR Offse Kemenbud untuk Pelabelan Sejarah Resmi
Djaro juga ingat bahwa sejarah tidak dimanipulasi atau tertutup. “Jangan ditutupi dengan sejarah, jangan mengganggu sejarah. Kita benar -benar perlu publik jika ada tulisan bersejarah,” katanya.
Menanggapi penghapusan terminologi historis, seperti keputusan lama dalam menulis buku sejarah oleh pemerintah, Djaro memberikannya kepada para sejarawan.
Membaca: Demokrat bertanya di zona fadl untuk tidak melupakan kejahatan hak asasi manusia dalam sejarah masa lalu
“Ketika Orde Lama, Ordo Baru, kami menyajikannya kepada para sejarawan. Bung Kand Kran adalah tatanan lama, ordo baru, reformasi saat ini yang nantinya akan menjadi bagian historis,” katanya. (TAN / JPNN) Jangan lewati video pilihan editorial ini:
Baca artikel lain … Fadli Zoni Sub -Subites Call Project Historis Resmi Indonesia A Radikal dan Beresy