Hotel Sepi Peminat, Akomodasi Tak Berizin di Platform Ilegal Jadi Sorotan

BURNEY.COM, JARATA – Jumlah wisatawan dari Indonesia tidak lengkap oleh hotel. Sejumlah hotel menurun di sejumlah tujuan penting dan berteriak dalam bisnis.

Phri (Indonesia Hotel and Restaurant Society menjadi hotel perumahan, seperti lisensi perumahan yang tidak valid, seperti lisensi perumahan toilet, untuk mencapai ribuan unit dalam produk. 

Baca Juga: Jatunta DPRD Shagggl Pargggol Pargggo Agutiia Kartka Fautle Dari Hotel Atten Outle

Malaikat industri ini termasuk dalam investasi industri dan pariwisata dari Kementerian Investasi dari Kementerian Investasi, partainya tidak tetap diam. Partainya menghadirkan langkah -langkah bersama untuk mengeluh tentang para pemain industri pariwisata.

“Kami telah dikoordinasikan dengan investasi dan barang -barang modern dan barang -barang mantra untuk menghidupkan kembali lisensi bisnis.

Selain itu, perumahan ilegal ini muncul dalam rekaman di kota -kota besar lainnya. Banyak lilin dikirim ke transmisi ke rumah yang berputar, tetapi masih ditawarkan melalui sistem perjalanan atau agensi online (OTA). 

Keberadaan mereka bukan hanya ketidakstabilan, tetapi pemahaman kita tentang lingkungan pariwisata lokal. 

Rideski telah mendirikan meriam perumahan untuk perbudakan hotel dan vila untuk meningkatkan akomodasi di lokasi wisata.

“Kami mendorong area lain untuk melakukan hal yang sama,” katanya.

Selain itu, komunikasi dan digital tidak diizinkan untuk memantau sistem digital (PSEM), khususnya terlarang, dilarang, diatur pada 1/2021. 

“Platform asing harus tunduk pada undang -undang Indonesia,” katanya.

Tahap ini adalah bagian dari upaya untuk menciptakan kompetisi bisnis yang adil. Kenmers dan Combi di Indonesia siap berkomunikasi dengan platform asing untuk mengidentifikasi seniman profesional.

“Misalnya, misalnya, sistem operasi, sistem operasi, sistem operasi atau manajer hotel, terutama di bagian bawah, terutama di hotel yang panas, nilai pasar,” katanya.

Di sisi lain, industri pariwisata prihatin dengan distribusi di kota -kota besar dan di kota -kota besar Indonesia sebagai strategi untuk menarik pelanggan sebagai strategi bagi Bund.

“Jenis strategi ini dapat merusak pasar untuk waktu yang lama. Wisatawan mendapat manfaat sejenak. Tetapi daerah wisatawan setempat akan melemah.” Katanya

Kenmeter mendorong manajer hotel untuk mendiversifikasi keragaman pasar. Salah satunya malu dengan kekuatan belanja tinggi, dalam pengalaman malam hari dan penggunaan teknologi untuk strategi khotbah yang cerdas. (S / JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *