Analis Sebut PSAK 117 Bisa Perkuat Transparansi dalam Laporan Keuangan

goyalorthodontics.com, Jaket – Industri Asuransi Indonesia akan memasuki era baru pelaporan keuangan sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PAK) 117 pada awal Januari 2025.

Standar akuntansi terbaru akan menggantikan PEA 62 dan akan mengadopsi prinsip Breeds Asuransi IFRS 17.

Baca Juga: Analis yang mengingatkan pada saham Tugu yang masih tertarik di Bursa Efek, inilah alasannya

Dengan adopsi PSAK 117, perusahaan asuransi harus melaporkan laporan keuangan pada kuartal I-2025 sesuai dengan standar baru.

Proses transisi telah diimplementasikan sejak 2024.

Baca Juga: Aplikasi Kontrol Baik yang Konsisten, Togo Insurance telah menerima sertifikat ini

Dalam Peas 62, pengakuan hutang asuransi masih mengacu pada strategi berbasis historis, seperti premi dan klaim yang tidak diproses.

Sementara PSAK 117 memperkenalkan pendekatan baru yang disebut Model Pengukuran Umum (GMM) yang mencakup perkiraan arus kas, diskon, dan penyesuaian risiko di masa depan.

BACA JUGA: Dengan cara ini Anda dapat meningkatkan kualitas karyawan

Ini berarti bahwa penilaian mencerminkan nilai ekonomi saat ini.

Dalam praktiknya, 117 asuransi atau pendapatan premium tidak diketahui secara langsung sekaligus, tetapi secara bertahap melaporkan sesuai dengan periode pertanggungan.

Kedua, tugas perusahaan asuransi dihitung berdasarkan estimasi pembayaran klaim di masa depan, ditambah margin ketidakpastian.

Selanjutnya, PEPS 117 mempresentasikan interval kontrak (CSM), yang merupakan keuntungan di masa depan dari kontrak asuransi yang ditolak dan diakui selama asuransi. Konsep ini tidak ditemukan dalam mutiara sebelumnya.

Salah satu perusahaan asuransi Indonesia yang mulai melakukan PSAK 117 adalah PT Asaransi Tugu Pratama TBK (Tugu).

Salah satu efek dari aplikasi ini dalam laporan keuangan Togo adalah total aset yang menembus Rp 30,1 triliun rp pada akhir Maret 2025, meningkat 12,29% hanya dalam 3 bulan atau tahun sejauh ini.

Namun, selama laba tahun berjalan, ada penurunan 31% menjadi 271,3 miliar RP, dibandingkan dengan periode yang sesuai tahun lalu atau RE -Proses RP. 397.04 miliar.

Seperti yang dia ingat, Togo melaporkan laba tahun lalu pada kuartal pertama 2024 dari SEK 241,66 miliar.

Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lejuardi mengatakan Peps 117 adalah tujuan memperkuat keterbukaan dan tanggung jawab untuk menampilkan laporan keuangan.

Melalui standar yang lebih rinci ini, diharapkan bahwa para pemangku kepentingan, seperti tertanggung dan investor, akan dapat menerima gambaran yang lebih jelas tentang kondisi keuangan dan risiko yang dihadapi perusahaan asuransi.

“Standar ini juga dimaksudkan untuk menyelaraskan prosedur pelaporan keuangan Indonesia dengan standar internasional untuk meningkatkan reputasi industri asuransi dan kompetitif di arena global,” katanya.

Dia mengatakan PSSAK 117 dampak pada laporan keuangan perusahaan asuransi akan berbeda.

Jadi tidak mungkin untuk memasukkan bahwa kacang polong ini akan menyebabkan perusahaan asuransi berkurang.

“Misalnya, kasus monumen terlihat pada kuartal pertama kencing baru, karena ada kuartal I-2024 yang diperbaiki.

Dia mengatakan tahun ini masih diklasifikasikan sebagai PSAK 117 karena masih banyak yang tidak tahu standar akuntansi keuangan baru ini.

“Tentu saja, masih banyak yang perlu dipahami untuk memberikan prediksi yang lebih akurat untuk kinerja ekonomi dengan kencing baru ini,” katanya. (DDY/JPNN)

Baca artikel lain … Gus Hauzin -Criterism dari Nalat Point

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *