Bea Cukai & Bareskrim Polri Gagalkan Peredaran Sabu-Sabu di Bireuen, 1 Orang Diamankan

goyalorthodontics.com, Lhoxeumawe – Bea Cukai Sinergi dengan Pemeriksaan Kriminal Polisi Mampu Mencegah Penyebaran Narkotika Metamfetamin atau Metampitamin di Wilayah Bireuen.

Tindakan ini berkat sinergi antara unit bea cukai vertikal, termasuk bea cukai dan manajemen investigasi, Kantor Regional (Kanwil), kewajiban pajak konsumsi, Kantor Bea Cukai North -Sumatra, Operasi, Bangkun, Bckal Psoni (PSO). Bangai Pangkun, Pangkun, Pskjacal.

Baca juga: Bea Cukai Tanjung Priko memungkinkan 10 ton galvanisasi ekspor ke Amerika Serikat

Dalam operasi yang terjadi pada 8 April 2025, sebuah tim gabungan mengamankan 192 paket metamfetamin, yang dikemas dalam 10 kantong dan diangkut dengan kendaraan limusin hitam.

Kepala departemen bea cukai dan pajak konsumsi Lhoxeumawe, Vicky Fadian, mengungkapkan bahwa tindakan dengan informasi dari Nic Breskrim Polri dimulai pada 6 April 2025. Tentang dugaan narkotika yang menyelundupkan laut ke dalam air malakc di wilayah Aceh.

Baca juga: Tugas Bea Cukai dan Konsumsi kedaluwarsa untuk mendistribusikan rokok ilegal senilai hampir 2 miliar RP. Ini adalah kronologi

“Kami segera mengikuti informasi dengan pembentukan tim umum yang terdiri dari unsur -unsur bea cukai dan polisi,” kata Vicky Fadian pada hari Selasa (6/5) dalam penjelasannya.

Tim bersama kemudian memantau lokasi pendaratan (tempat pendaratan), yang diharapkan para pelaku.

Baca I: Tugas Bea Cukai dan Konsumsi Lewatkan Penyelundupan Ekstasi di Bandara SSK II. Ini adalah kronologi

Tak lama kemudian, tim umum berhasil mendukung tersangka dengan M pertama (36), penghuni Bireuena, Aceh, setelah kendaraan ia mengendarai kecelakaan mobil ketika ia mencoba melarikan diri.

Polisi menemukan 10 karung metamfetamin dari kendaraan.

Selain itu, bukti dan tersangka dibawa ke adat istiadat Lhoxeumas dari pemrosesan lebih lanjut.

Untuk gugatan tersebut, surat tentang implementasi narkotika (SBP-N) dikeluarkan dan semua bukti dan tersangka diserahkan kepada Nic Barkrim Polri.

Vicky mengatakan tindakan ini adalah bentuk sinergi yang nyata antara kasus -kasus ketika mempertahankan perbatasan Indonesia dari perdagangan ilegal dalam narkotika.

Dia menekankan bahwa adat istiadat terus memperkuat pengawasan, terutama di wilayah perbatasan, untuk melindungi populasi Indonesia dari ancaman sirkulasi narkotika.

“Kampanye ini adalah bukti yang jelas tentang sinergi dan kerja sama antar lembaga ketika menghilangkan jaringan narkotika internasional,” kata Vicky. (MRK/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *