goyalorthodontics.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jawa Tengah) bergerak dengan cepat untuk menangani bencana banjir yang diderita oleh komisi Demak dan Grobogan.
Gubernur Java Tengah Ahmad Lutfi mengatakan partainya berusaha untuk mendapatkan dari evakuasi warga ke distribusi bantuan logistik.
Baca Juga: Bea Cukai dan Pomdam IV Diponegoro Rest Illegal Tobacco Factory
“Kami telah memobilisasi beberapa gugus tugas, BPBD dan agensi terkait telah berada di tempat, dan kami memiliki beberapa pengungsi secara lokal. Bantuan logistik telah dikerahkan di sana,” kata Ludi ketika ia bertemu para pengamat di bengkel nasional di Nusantara IV Building MPR RI.
Banjir di Demak disebabkan oleh air badai intensitas tinggi, menyebabkan luapan atau limpasan dari Sungai Tuntang dan tanggul Sungai Tuntang yang rusak pada dua titik, yaitu desa Kembangan di Karangrejo dan distrik Bonang.
Baca Juga: Ahmad Lutfi
Terkait, Ahmad Lutfi berkoordinasi dengan Sungai Basin Center (BBWS) dan Departemen Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menormalkan.
“Sungai Tuntang adalah otoritas pemerintah pusat, dalam kasus ini untuk BBW dan Kementerian Pekerjaan Umum,” katanya.
Lutfi meminta publik untuk tetap waspada karena hujan lebat di beberapa daerah. Oleh karena itu, tim gabungan terus mengharapkan dengan menemukan penduduk sehingga mudah untuk menyesuaikan jika terjadi bencana berikutnya.
“Kami juga menyiapkan kamp pengungsi,” katanya.
Timnya pindah ke lokasi bencana segera setelah menerima laporan, menurut instruksi dari Gubernur Ahmad Lutfi.
“Langkah pertama adalah menyelamatkan penduduk yang terkena dampak dengan mengevakuasi kamp -kamp pengungsi, terutama kelompok -kelompok yang rentan. Kedua, pemrosesan teknis dikoordinasikan dengan lembaga yang relevan,” katanya.
Bergas menjelaskan bahwa banjir di Demak Regency terjadi pada hari Minggu, 18 Mei pukul 18:00 WIB, yang disebabkan oleh curah hujan intensitas tinggi, menghasilkan peningkatan drainase dari hulu ke daerah hilir.
Akibatnya, ada banyak air di Sungai Tuntang, dan tanggul Sungai Tuntang terganggu di desa Karangrejo dan desa Kembangan di distrik Bonnen.
Kali ini, setidaknya ada 11 desa di Kabupaten Demak. Ini termasuk Desa Ploso, Distrik Karangtengah, Desa Lempuyang, Distrik Wonosalam, Desa Sidoharjo, Distrik Guntur, Desa Trimulyo, Distrik Guntur, Desa Minstreng, Distrik Kononagung.
Selain itu, banjir juga melanda desa -desa di Karangrejo, Kembangan, Krajanbogi, distrik Gebangarum Bonang, dan desa -desa di distrik Sisung dan Kalisari.
Menurut data Central Java BPBD pada pukul 18:00 pada hari Senin, 19 Mei 2025, 11.662 orang dipengaruhi oleh 2.903 keluarga. Ada 153 unit perumahan, serta 18 unit fasilitas publik, 13 fasilitas pendidikan, 3 lembaga medis dan 270 hektar lahan pertanian yang dipengaruhi oleh banjir.
“Data berfluktuasi atau dinamis karena tim masih bekerja di tempat sekarang,” jelasnya.
Selain Demak Regency, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Grobogan. Di Grobogan, Desa Sukorejo, Tanggirejo, daerah Medani Tegowanu, Desa Sugihmanik, Distrik Tanggungharjo, Desa Penadar, Desa Gubug, Desa Tandungu, Desa Lata, Desa Losa Losa
Banjir di Grobogan terjadi sejak 22:30 pada hari Jumat, 16 Mei 2025. Karena curah hujan intensitas tinggi, akses drainase yang buruk dan runtuhnya tanggul sungai Kreta dan Sungai Lengge dan meluap dari Sungai Tuntang.
“Di Grobogan, sampai Selasa, 20 Mei 2025, pukul 07.00, air belum turun di desa Sukorejo di distrik Tegowanu, dengan ketinggian air 50-150 cm. Tingkat putus sekolah belum ditutup karena air mengalir dari sumur ke padi-ladang ke sungai Lungon Dropout,” Berg. (MRK/JPNN)