goyalorthodontics.com – Jakarta – Sistem aneh di kendaraan pribadi di Jakarta tidak diterapkan selama liburan selama 12 Mei dan izin bersama 13 Mei 2025.
Badan Transportasi Tir Jakarta (Bulmaub) Syafrin Liputo Presiden Presiden Jakarta pada hari Rabu, Jakarta’da melalui “Gage (bahkan aneh) 12-13 (Mei 2025) tidak efektif,” katanya.
Baca juga: 27 Liburan Nasional dan Yaprak 2025, Tanggal
Diberi wewenang, penghapusan sistem kode datar ini, Pasal 2019 Paragraf Pasal 3 sesuai dengan gubernur pengeditan editorial, katanya.
Selain itu, untuk merujuk pada dekrit bersama Menteri Reformasi Agama dan Reformasi Birokratis 2 Menteri Reformasi Agama dan Reformasi Birokratis pada tahun 2024 pada tahun 2024.
Baca juga: Bahkan skema aneh diaplikasikan kembali, ini adalah daftar gerbang transisi 28.
Sedangkan untuk sistem pengukur, Syafrin diterapkan pada 25 lokasi Jacarta untuk mengontrol penggunaan kendaraan khusus alih -alih harga jalan elektronik (ERP).
Di pusat Jakarta, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin dan Jendral Sudirman.
Baca Juga: Poly memungkinkan pelat layanan ZZ untuk mengikuti aturan yang aneh bahkan
Kemudian, Salemba Raya Road, Sisi Barat dan Jalan Salemba Raya, Sisi Timur (mulai dari penyeberangan Jalan Papeban Raya ke Jalan Diponoro), Jalan Raya, Stasiun Jalan Senen, Jalan Pintu Besatan dan Jalan Gunug Sahari.
Jakarta Selatan, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Sryopranoto, Jalan Gatot Suboto dan Jalan Hr Rasuna mengatakan.
Jakarta Barat dan Jakarta Timur, yaitu Jalan Tomang Raya, Jenderal S Parman, Jalan Mt Harono, Jalan Di Pandjaitan dan Jenderral A.
Syafrin mengatakan bahwa pemerintah negara bagian tidak akan menerapkan kebijakan ERP negara, karena berfokus pada peningkatan fasilitas dan infrastruktur transportasi umum massal.
“Untuk implementasi ERP, pemerintah provinsi Tir Jakarta memastikan bahwa kebijakan tidak diterapkan,” katanya.
ERP adalah sistem kontrol kepadatan lalu lintas yang diterapkan pada pengguna kendaraan bermotor yang telah menghabiskan serangkaian cara di Jakarta pada waktu -waktu tertentu dengan pengumpulan pajak elektronik.
Tujuannya adalah bahwa penduduk Jakarta dan penduduk selain Jakarta enggan membawa kendaraan pribadi ke tengah kota, sehingga mengurangi penyumbatan.
Sistem ini diterima sebagai pendapatan untuk dikelola dalam subsidi transportasi umum. (Antara/jpnn)