JPNN.com, Jakarta – Peneliti Senior Citra Institute Ephriza memperkirakan bahwa presiden ke -7 Republik Indonesia menjadi ketua Jokowi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kegembiraan politik yang lebih tinggi.
Read More : Rajiv DPR Apresiasi Pemerintah Surplus 4 Juta Ton Beras di Tengah Tantangan Global
Dia mengatakan bahwa Jokowi akan meninggalkannya dan keluarganya untuk mengukir perasaan publik yang positif terhadapnya.
Baca juga: Misalkan setoran oleh Gibran bin Jokowi, pensiunan TNI secara resmi mengirimkan surat ke MPR & Parlemen
“Jokowi juga membiarkan dia dan keluarganya bertemu banyak serangan dari kelompok yang tidak menyukai diri mereka sendiri karena tiga pemilihan presiden,” kata Ephriza kepada JPNN.com, Jumat (6/6).
Dia mengatakan bahwa Jokowi PSI hanya akan memiliki partai pragmatis yang tidak lagi dianggap fenomenal, karena nilai -nilai diciptakan dalam banyak hal dalam inovasi seperti sebelumnya.
Baca Juga: Perhitungan Jokowi dari kemungkinan kue kue, pengamat: LIPY POLITIK
Di sisi lain, dia mengatakan bahwa Jokowi telah mencapai puncak karier politik karena dia tidak pernah kehilangan pemilihan langsung.
“Ini menunjukkan bahwa Jokowi adalah sosok yang baik dalam politik. Keberhasilan Jokowi ketika memenangkan pemilihan langsung tidak dapat dicocokkan oleh angka lain, ini adalah nilai tinggi dari dirinya,” kata Ephriza.
Baca juga: Jokowi Menjadi Ketua Umum, PSI Benar -benar 5 Pemilihan Umum 2029
Hanya saja, dia melanjutkan, lampu sorot negatif dari keberhasilan Jokowi adalah untuk memberikan Gibran sebagai teman yang berkelanjutan dengan perilaku tidak etis, serta kurang menghormati proses demokrasi.
“Jokowi di akhir pemerintahannya adalah penyebab kekacauan politik saat ini. Dia dilahirkan sebagai sosok dalam demokrasi langsung dan seorang tokoh yang menyajikan wajah dinasti politik dalam realitas politik nasional pemilihan presiden,” katanya.
“Dia dikaitkan dengan sosok yang sangat terobsesi, jadi tampaknya kurang etis dalam moralitas dan demokrasi,” lanjut Ephriza. (Mcr8/jpnn) Video paling populer saat ini:
Baca artikel lain … 2 Petugas Polisi Regional NTB dipecat, Brigadir Nurhadi dibunuh?