Pelibatan TNI Jaga Kantor Kejaksaan Dianggap Merusak Kredibilitas Polisi

goyalorthodontics.com, Yakarta – Direktur Circle of Madani (Lima) Ray Deschief mengatakan bahwa partisipasi TNI untuk mempertahankan keraguan dari kantor jaksa tentang kapasitas polisi untuk memastikan daerah tersebut. 

Dia mengatakan bahwa ketika langkah -langkah TNI yang menyediakan kantor jaksa dilaporkan setelah dua lembaga bekerja sama.

Baca Juga: Syamsu Rizal mendorong penelitian yang luas tentang penghancuran TNI -garut di Garut

Awalnya, Ray mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto harus berpartisipasi dalam membuang partisipasi TNI dalam perlindungan kantor jaksa penuntut.

“Itu tidak bisa lagi diselesaikan di antara agensi, tetapi harus terlibat,” kata Ray melalui pesan itu, Selasa (5/13).

Baca Juga: Kembalinya Tubuh 4 TNI Anggota Korban Ledakan Garut

Karena, kata Ray, militer akan memegang posisi jaksa yang terkait dengan tiga lembaga, yaitu TNI, Menteri Kehakiman dan Kepolisian Nasional.

“Ketiga lembaga pemerintah ini benar -benar berpartisipasi dan ketiganya berada di bawah presiden,” lanjut penonton politik.

Baca Juga: Partisipasi TNI di Kantor Kejaksaan meningkat untuk menyelesaikan kekuasaan, pertanyaan pertanyaan Ray

Ray mengatakan polisi nasional telah terlibat dalam keadaan ini karena kewajiban keamanan dan keamanan di bawah tanggung jawab tubuh Bhayangkara.

“Permintaan jaksa tampaknya menjadi jaksa penuntut untuk memastikan bahwa kantor jaksa mengabaikan kekuasaan polisi,” kata pria yang tahu topi itu.

Ray mengatakan transfer TNI untuk melindungi kantor jaksa penuntut untuk memantau dua lembaga yang tidak bergantung pada publik.

“Dalam kasus sederhana, jaksa tidak berpartisipasi dalam polisi untuk memastikan kantor mereka, bagaimana orang percaya pada polisi dapat menjamin properti publik,” katanya.

Ray mengatakan bahwa partisipasi keamanan keamanan harus melalui persetujuan Presiden Republik Indonesia dalam kasus ini Pabowo. 

Karena dia melanjutkan, hanya presiden Republik Indonesia yang berwenang untuk mengambil tindakan selain perang. 

Proyek keamanan, kata Ray, bukan otorisasi yang ditugaskan untuk TN karena terkait dengan pertahanan negara. 

Dia juga merasa sangat terkejut ketika TNI bekerja dengan kantor Menteri Kehakiman untuk melindungi kantor -kantor tubuh Adhyaksa.

“Presiden harus segera memperbaikinya. Karena dasar partisipasi keamanan di bidang keamanan di luar pemerintah dan dapat dilihat bahwa ia tidak memiliki dasar hukum,” katanya. (Ast/jpnn)

Baca artikel lain … Peleton AD TNI diaktifkan untuk memperkuat keamanan kantor NTT Kejati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *