goyalorthodontics.com, Jakarta – Wakil presiden MPR Dinnerno menekankan bahwa Indonesia memiliki hak dan, tentu saja, ekosistem keuangan digitalnya harus berkembang secara mandiri, inklusi dan kebutuhan masyarakat.
Jaminan disediakan untuk menanggapi kritik terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap National National Response Norma (QRIS) Indonesia (QRI).
Baca Juga: Aajka Aufari Ramli: Qris dan Implementasi GPN sebagai bentuk kedaulatan digital Indonesia
“QRIS adalah bagian dari upaya besar kami untuk menciptakan ekosistem digital nasional. Teknologi ini telah terbukti membantu MSM, memperluas transaksi tanpa menanamkan dan menciptakan keterampilan di berbagai sektor,” kata AD Spono.
Menurut AD, masing -masing negara memiliki minat strategis dalam mempertahankan kedaulatan ekonominya.
BACA -NE LEBIH: Indonesia terpapar kritik QRIS
Dengan demikian, kebijakan Indonesia harus dianggap sebagai langkah yang masuk akal dan hukum untuk menumbuhkan penggunaan QRI.
“Kami tidak membatasi orang luar, tetapi kami bahkan tidak dapat mengizinkan kekuasaan sistem asing tanpa keakuratan kontrol. Ini adalah masalah mempertahankan kebebasan ekonomi nasional,” katanya.
BACA -NE LEBIH: QRIS dari kedaulatan digital Indonesia Hanifaiiri hankai
AD juga bereaksi terhadap masalah publikasi pasar dan publikasi kompetensi sistem pembayaran.
Dia menekankan pentingnya kebijakan keadilan dalam kompetensi sektor strategis ini.
“Jika ada perusahaan asing yang ingin masuk dan berpartisipasi dalam sistem pembayaran nasional kami. Sebuah prosedur. Setiap kali mereka mengikuti aturan yang berlaku dan bersedia bersaing dengan aktor lokal,” katanya.
AD menekankan bahwa QRI tidak eksklusif.
Sistem ini terus mendukung kerja sama dengan mitra internasional, sampai kebijakan transparansi dan keadilan dinaikkan.
“QRI bukan sistem tertutup. Siapa pun yang ingin berpartisipasi di negara di dalam dan di luar negeri harus melewati prosedur yang tepat. Kami terbuka, tetapi kami memiliki aturan permainan,” katanya.
Selain itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengundang massa dan pihak kedua belas yang tertarik untuk tidak menghasut tekanan eksternal, yang dapat mengganggu upaya untuk mendigitalkan pemerintah.
“Kita tidak boleh menekan hanya untuk stres atau keberatan dari luar. Tujuan kita adalah untuk memberdayakan orang, mempercepat inklusi keuangan nasional. Ini adalah prioritas tertinggi kita,” Waketum Pan telah mengakhiri 26 tahun pengalaman dalam uang dan perbankan. (MRK/JPNN) Lihat! Video preferensi penerbit: