goyalorthodontics.com, Jakarta – Dedikasi telah memperkuat industri kreatif Indonesia, yang sekali lagi ditampilkan antara Kementerian Proyek Benntala dan Ekonomi Kreatif (Keneenkraf), yang telah terjadi dalam semangat dan kerja sama yang positif.
Pertemuan ini merupakan langkah pertama yang penting dalam menciptakan ekosistem industri kreatif kompetitif yang inklusif, kontemporer dan global antara sektor masyarakat dan pemerintah.
BACA JUGA: Kenenkraf mendorong program musisi yang bersaing lokal
Proyek Bentala menyajikan dua ide utama pada pertemuan tersebut.
Pertama, proposal program ekonomi kreatif setiap tahun didasarkan pada kolaborasi yang bertujuan untuk menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan pada para pemain industri kreatif.
BACA JUGA: Kenekraf Gaet Sekksea dan Max Motorsport Rilis Legenda Rasial Indonesia
Program ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak komunitas kreatif, tetapi juga antara pengusaha, pemerintah dan diaspora Indonesia di luar negeri.
Proposal lain adalah mengirimkan daftar merek lokal yang disukai oleh proyek -proyek BENTALA yang disarankan untuk memasukkan daftar nasional resmi.
BACA JUGA: Dukung musisi -musisi tanah air, Keneecraf, yang mendorong ekosistem musik berkelanjutan
“Merek -merek ini berasal tidak hanya dari sektor mode dan kerajinan, tetapi juga dari produk kuliner dan budaya yang telah menunjukkan potensi kuat untuk memasuki pasar internasional di saluran digital,” kata pendiri dan CEO Amir Hamzah Indonesia.
Andy Ruswar, direktur kuliner Kementerian Industri Kreatif, dengan hangat menyambut dua proposal dan mengekspresikan dua harmoni dan visi Kementerian untuk memperkuat dasar komunitas ekonomi kreatif.
Kali ini, Keneenkraf memperkenalkan sejumlah program strategis yang akan disiapkan, termasuk rencana pameran nasional dan internasional, program akselerasi kreatif (ASIC), serta kegiatan periklanan untuk tanah luar negeri yang direncanakan pada akhir Juni 2025.
“Kami menghubungkan pemasaran digital dan membantu mendukung data,” kata Andy.
Diskusi antara kedua pihak juga berisi sejumlah aspek teknis yang mencerminkan minat mendalam pada proyek Ecastal Digital Bentala untuk Kementerian Kebudayaan.
Salah satunya adalah proses pengendalian merek pada platform dasar bagasi sebagai salah satu saluran distribusi utama Bentala, yang berfokus pada diaspora dan pasar konsumen global.
Selain itu, Kenenkraf juga meminta strategi untuk peluncuran Bentala untuk membantu merek dagang lokal memasuki skema B2C internasional, serta rincian teknis fitur aplikasi Bentala, termasuk sistem kurasi, distribusi dan komunitas kreatif.
Dalam bentuk kesulitan, pertemuan ini diikuti oleh pertemuan ini dengan Wakil Ekonomi Digital dan Wakil Produk Kreatif (Wakil 3), yang bertujuan untuk membahas integrasi teknis dari program BENTALA dalam skema operasi yang lebih jauh dari kementerian, untuk mempelajari potensi dukungan administratif untuk program daftar merek dan merancang kerja sama yang lebih rinci.
Sebuah visi yang konsisten dengan semangat kerja sama yang kuat diharapkan menjadi katalis untuk perluasan ekonomi kreatif ekonomi kreatif Indonesia, membesarkan merek -merek lokal ke dunia dan memperkenalkan sistem otonom kreatif kepada masyarakat. (Dil/jpnn)