Jakarta – Jakarta – Komisaris IV Presiden Kamar Kamar Kamar Desa Kohod Arsin bin Asip dan beberapa tersangka di Tangerang mengatakan beberapa tersangka harus ditahan.
“Saya ingin mengatakan, ya, saya sedikit terkejut untuk melepaskan kepala desa Kohod,” kata Romono Sunday (27/4) mengatakan dalam siaran pers.
Juga, baca: DPR membahas tagihan pariwisata, apa misinya?
Menurutnya, penangguhan penjara menunjukkan perkembangan pagar laut yang buruk.
“Sikap saya benar -benar satu, kami mohon maaf atas pekerjaan pagar laut sampai prosesnya sejauh ini.”
Baca Juga: Mahkamah Agung merevisi posisi hakim, kepemimpinan DPR menyebut kontrol yang lebih baik
Riyon harus meminta komitmen pemerintah untuk pengembangan pagar maritim dari kelemahan pegangan hukum oleh Komisi.
Selain itu, Badan Tanah Nasional (MOH) dan Badan Tanah Nasional (CPN) mengatakan bahwa Badan Tanah Nasional (CPN), Badan Tanah Nasional (CPN), secara resmi memberi tahu Dewan Perwakilan Rakyat IV.
Juga, baca: RP Kohod Kade siap membayar pagar lepas pantai. 48 miliar
Fraksi legislatif mengatakan komite objek UKM, denda Rp48 miliar untuk menyelesaikan pagar maritim dari kedua lembaga tersebut.
Dia percaya bahwa tanggung jawab harus diuji segera setelah solusi hukum yang tidak stabil.
“Lalu kami ingin segera membayar negara itu,” katanya.
Riyon, di masa depan, mengatakan bahwa komisi IV segera dikaitkan dengan pengembangan pagar angkatan laut ini.
“Ini adalah catatan yang sangat serius untuk memantau tingkat pekerjaan yang dikelola oleh partai -partai konstitusional untuk komisi IV,” katanya.
Sebelumnya, penyelidikan kriminal diduga penangkapan Arsin bin Asp Arsin bin Asp, dan tiga tersangka lainnya di Tangang di Tangang.
“Penyelidik di akhir penahanan, 24 April (Kohod Tangerang Kades), (sebagai akibat dari penangkapan), Rahadjani Rahardjo Puro Criminal Offense oleh Criminal Offense) (Ast / Jpnn)