goyalorthodontics.com, Jakarta – Pakar undang -undang kriminal di University of Jaeenderal Soedirman, Hibu Nugru Nugroho, percaya bahwa penyelidikan dugaan korupsi di Sritx untuk mengidentifikasi penyebab kebangkrutan di pabrik tekstil, yang pernah memiliki judul terbesar di Asia Timur.
Kantor Jaksa Agung (sejak itu) diminta untuk tidak malu menyelidiki praktik korupsi dalam pasokan serangkaian 3,6 triliun. R. dengan bank nasional dan regional pemerintah SRITX.
Baca juga: Politisi PDIP mempertimbangkan
“Menarik dengan kasus ini adalah untuk benar -benar mencari tahu mengapa bisnis ini bangkrut. Apa yang bangkrut, bahwa ada yang bangkrut atau ada permainan, jadi itu akan bangkrut,” kata kelemahan itu.
Halaman ini akan menjadi pelajaran bagi perusahaan bahwa kredit harus sepenuhnya digunakan untuk memperkuat bisnis.
BACA JUGA: 2 tim yang dimiliki oleh Polisi Indonesia Digdaya di Final Four Pro -2025, SRITX Arena adalah saksi
“Tanpa menyimpang dari hal -hal lain, apalagi digunakan untuk keuntungan pribadi,” jelasnya.
Pemrosesan kasus ini melanjutkan Hibnu karena Kantor Kejaksaan selamat dari penyimpangan pasokan kredit untuk SRITX.
BACA JUGA: DKI Bank menanggapi proses hukum yang terkait dengan kredit PT SRITX
Menurut Gibban, kemungkinan mempelajari penganiayaan tidak hanya untuk pengelolaan SRITX, tetapi juga akan mengarah pada bank yang memberikan kredit.
“Apakah penyedia pinjaman sesuai dengan prosedur, apakah menurut tujuannya,” kata guru di fakultas fakultas hukum, yang bukan Purwokerto yang tidak tertandingi.
Kantor Jaksa Agung telah menunjuk Direktur Presiden (Direktur) PT Sritx 2005-2022 Irwan Setiawan Lukminto (ISL) sebagai tersangka terbesar dalam kasus ini.
Selain itu, ia juga memanggil dua tersangka lain, yaitu Syathondinat (DS), yang dikenal sebagai kepala departemen komersial dan Western Java Company (Jawa Barat) Bantin dan Zainuddin Mapp sebagai manajemen bank DKI 2020.
Dalam korupsi penyelidik, penyelidik telah menganggap 55 orang sebagai saksi dan ahli.
Korupsi yang menarik PT SRITX sebagai objek investigasi yang terkait dengan penyimpangan dan distribusi dan penggunaan set 3,6 triliun. Dolar bank nasional dan regional pemerintah. (Dil/jpnn)