goyalorthodontics.com, Jakarta – PLN Indonesia Power Green Generator Portofolio dan Inisiatif Dekarbonisasi sepenuhnya mendukung arah pasokan kebijakan 2025-2034 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur PLN Indonesia Power Edwin Nugra Putra mengatakan bahwa partainya telah mengambil langkah strategis jangka menengah untuk mendukung implementasi Runple 2025-2034, termasuk pembuatan pabrik EBT, penggunaan biomassa untuk kopi dan perluasan energi matahari dari hulu.
Baca Juga: PLN memperkuat pengembangan energi geotheral nasional Indonesia
Edwin mengatakan, “PLN Indonesia Power memiliki peran sentral dalam peta jalan transisi energi Indonesia. Kami siap menjadi pemain utama dalam menerapkan Ruptl 2025-2034 dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif. Kami siap menjadi pemain utama. Kami percaya bahwa stabilitas adalah masa depan bisnis listrik.”
Edwin mengungkapkan kemampuan energi matahari Indonesia, yang mencapai 3.295 GW sebagai peluang besar, yang akan lebih baik digunakan.
Baca Juga: Menang Jamkrindo 3 Penghargaan di Indonesia Financial Top Leader Award 2025
“Indonesia hanya memiliki dua musim, yang memungkinkan penggunaan sinar matahari sepanjang tahun untuk PLT -pembangkit listrik yang diegeksi. Oleh karena itu, kami mengambil langkah -langkah strategis dengan mengintensifkan infeksi energi menuju emisi nol murni pada tahun 2060, membangun industri PLT dari hulu ke hilir,” kata Edwin.
On the upstream side, PLN Indonesia Shakti which is the result of cooperation between PLN Indonesia Power Renewables, Tina Solar Company Limited and PT Diaan Swastika Santosa through PLN Indonesia Power Renewables, Tina Solar Company Limited and PT Diaan Swastika Santosa, through a joint venture of PT Trina Mass Agra Indonesia (TMAI).
Baca Juga: Pemerintah Jombang Regency memasok 10 ton bahan bakar dari limbah ke pabrik ton sig
Terowongan pabrik menghasilkan sel dan modul surya di lokasi dengan teknologi kontak oksida (TOPCON) yang memiliki efisiensi hingga 23,2%.
Edwin berkata, “Kami telah mengembangkan pabrik ini dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia untuk memenuhi permintaan energi terbarukan nasional. Teknologi N-Tip Topcon yang kami gunakan telah memenuhi standar Bagnability AAA dari BNEF, membuat produk kami terampil dan dapat diandalkan. Ini adalah tingkat keparahan kami dalam membangun industri EBT domestik.”
Di sisi tengah dan hilir, PLN adalah ujung tombak dalam pengembangan, pemasangan dan pemeliharaan PLT, anak perusahaan dari PLN Indonesia Power Services. Beberapa proyek strategis termasuk dalam sektor swasta, seperti PT AIIA PLT dan PT Admin dengan total kapasitas 900 kwp.
PLN Indonesia Power PLN juga memperkuat portofolio EBT melalui Indonesia Geothrmal, yang tidak hanya menumbuhkan tanaman geostomis, tetapi juga PLT juga proyek -proyek PLT dengan kapasitas total 21,5 MW Peak (MWP) di berbagai bidang seperti TMMin, Yimm dan AICC.
Edwin berkata, “Dalam lima tahun terakhir, PLN Indonesia Geothrmal juga menghasilkan energi hijau 5,6 GWh, yang setara dengan penurunan emisi karbon, yang 4,760 ton CO? E.”
Selain tenaga surya dan panas bumi, PLN Indonesia Power juga siap untuk mengembangkan berbagai kemampuan energi baru terbarukan lainnya yang tersebar di Indonesia, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan sumber EBT lainnya.
Ini sesuai dengan peran strategis perusahaan sebagai pemain terkemuka dalam pengembangan pembangkit listrik geotemia nasional (PLTP) dan berkomitmen untuk meningkatkan infeksi energi di Indonesia.
PLN Indonesia Power juga membuka peluang dengan investor nasional dan global untuk mempercepat pabrik berbasis matahari dan hidro di Indonesia melalui program Hijaunesia dan Hydronia.
Sebagai perusahaan generasi subletting terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power tidak hanya penyedia listrik yang andal, tetapi juga untuk mendorong sistem energi nasional yang bersih, ketat, dan tahan lama. (Chi/jpnn)