goyalorthodontics.com – Bandung – Menteri Reformasi Administratif dan Reformasi Birokratis Rini Vidianantin berpartisipasi dalam Wave III T.A. 2024/2025, Graha Sanati Hardjadinata, Bandung, Rabu (7/55).
Kegiatan ini juga terlibat dalam hidangan peta Profesor Arif Sjamsulaksa yang tidak berputar, akademisi yang tidak diasi, undangan yang lengkap dan saat ini.
Baca Juga: Menteri Rhine Pernyataan 2 Peserta Seleksi PPPK
Menteri Rini berbicara sebagai perwakilan dari Asosiasi Pascasarjana Unpad (IKA).
Dalam suasana yang dipenuhi panas, Menteri Rin menyerupai periode universitas yang tidak terpadak dan memicu pesan -pesan inspirasional kepada lulusan.
Baca Juga: BKN Head: Pelamar CPN dan PPPK 2024, yang tidak ditentukan, lihat ketentuan
Rhine mengatakan bahwa kampus juga merupakan tempat untuk pengetahuan, itu juga merupakan tempat bermimpi, logika pemikiran, logika penentuan diri sendiri, dan pentingnya tanggung jawab.
“Hari ini adalah hari yang istimewa. Saya akan kembali ke kampus, yang bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ketika saya menciptakan mimpi, saya membangun logika berpikir dan mempromosikan kepercayaan dan tanggung jawab,” katanya dari Kementerian Refleksi Kemenpanrb.
Baca Juga: Pelamar CPNS 2024 melengkapi kelas bagian tetapi jangan menyelesaikannya, masih ada harapan
Diketahui bahwa Rini, yang memulai karirnya dengan CPN pada tahun 1990, dan Presiden Prabovo sekarang percaya sebagai Menpanrb.
Dia mengatakan kepada saya bahwa perjalanan hidupnya tidak selalu mulus. Setiap tantangan sebenarnya menciptakan karakter dan definisi.
“Keberhasilan tidak datang di malam hari. Kadang -kadang jejaknya tidak benar, penuh dengan kurva dan lereng, tapi di situlah kekuatan kita diuji.” Katanya.
Segera, Rin, penuh kebanggaan, memberi selamat kepada semua orang yang lulus.
Menurutnya, pencapaian ini bukan hanya hasil dari satu kerja keras, tetapi juga dukungan dan doa orang -orang di sekitarnya.
“Saya yakin bahwa keberhasilan ini adalah buah dari cinta yang tidak diukur, daya tahan dosen dan staf pelatih yang sabar, serta doa yang berlanjut dengan orang tua mereka,” tambahnya.
Di depan lulusan, Rhine menekankan pentingnya mempertahankan nilai -nilai di kampus, termasuk kekuatan masyarakat, kerja sama, dan semangat pelayanan.
Dia mengingatkannya bahwa kepemimpinan bukanlah masalah posisi, melainkan masalah tanggung jawab bagi publik untuk mendapatkan kepentingan khusus.
“Jangan takut, jangan takut gagal.
Ketika keputusan itu diputuskan, Rinnie menyatakan harapan bahwa Universitas Padjaran terus mencetak para pemimpin masa depan yang berpikir kritis, bekerja secara etis, dan sepenuhnya dikhususkan untuk Indonesia.
“Ini bukan nama besar untuk kampus yang saya sukai, tetapi nilai -nilai yang ditanam di sini masih didedikasikan untuk saya,” Menteri Rin menyimpulkan. (SAM/JPNN) Jangan lewatkan video pilihan editorial ini: