goyalorthodontics.com, Jakarta – Perusahaan Perangkat Medis Indonesia PT I Itita Ranoraya TBK (Irra) telah memicu layanan medis apheres di Rumah Sakit Kerajaan Mandaya.
Aferesis (pengobatan aperesis) adalah pengobatan di mana komponen darah seperti sel darah merah, leukemia, trombosit dan elemen carry plasma dari penyakit (patogen) dipisahkan dan dihilangkan atau dieliminasi atau digantikan oleh zat khusus yang membantu mengurangi gejala.
Baca juga: SIF Meningkatkan Kemungkinan Pelatih dan Terapis Indonesia Untuk Anak -Anak Dengan Kebutuhan Khusus
Pt Itaa Ranoraya TBK Direktur. Heru Firdausi Syarif mengatakan terapi ini telah terbukti efektif dalam menangani sejumlah penyakit serius seperti leukemia, krisis Gravis Myasthenia, sindrom Guillain-Barré dan gangguan neurologis autoimun.
Banyak dari kondisi ini kronis dan berkembang dalam keadaan darurat, misalnya, pernapasan membutuhkan intervensi yang cepat.
Baca juga: Dr Julita Lea Lestar Mengembangkan Terapi MO -MO Anda untuk membantu anak -anak dengan autisme
Namun, di Indonesia, terapi apheresis masih relatif jarang. Hal ini disebabkan oleh institusi terbatas, teknologi, dan ahli yang dilatih untuk melakukan prosedur ini.
Faktanya, perawatan ini sangat penting dalam memperluas kualitas hidup pasien dan meningkatkan kualitas hidup.
Oleh karena itu, Irra bekerja sama dengan Rumah Sakit Wamaga Mandaya Puri, salah satu rumah sakit besar dalam pengobatan darah, penyakit skeletal otot dan penyakit langka lainnya.
Keunggulan Mandaya dalam layanan ahli dan pendekatan berbagai pendekatan industri menjadikannya mitra strategis dalam memperluas akses ke apheresis di Indonesia.
“Kerja sama ini adalah langkah khusus bagi IRA untuk mendukung pengembangan perawatan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia. Kami percaya bahwa setiap pasien, terutama mereka yang menghadapi penyakit serius, seperti kanker darah atau gangguan autoimun, memiliki hak untuk mengakses terapi terbaik,” jelas Heru.
Dia menjelaskan bahwa melalui dukungan Rumah Sakit Mandaya Puri, timnya ingin memastikan bahwa teknologi apheresis bukan hanya pidato, tetapi juga mereka yang membutuhkannya.
Selain pengobatan aperesis, pusat kanker dan neuropati Mandaya yang sebelumnya dilengkapi dengan perangkat medis yang canggih, termasuk pemindaian hewan peliharaan digital, stimulasi pembesar (TMS) untuk mendapatkan spesifikasi tertinggi kelas. Sekarang perangkat medis halus lainnya dapat melakukan proses apheresis yang berbeda melalui kerja sama dengan kerja sama, menangani darah secara real time dan menyesuaikan pengobatan kondisi klinis pasien, sehingga proses ini menjadi lebih akurat, lebih cepat dan lebih aman.
Mudah -mudahan, dengan teknologi ini, layanan medis di Indonesia akan membuat lebih banyak kemajuan dan tidak akan lagi ditinggalkan di negara -negara tetangga.
Selain itu, Heru menjelaskan bahwa Irra memiliki visi jangka panjang untuk menyajikan solusi kesehatan modern ke lebih banyak rumah sakit Indonesia, termasuk rumah sakit regional dan fasilitas layanan pengantar nasional.
“Infrastruktur medis Indonesia berkembang pesat. Kami ingin menjadi bagian dari transformasi tidak hanya dengan menyediakan alat tetapi juga melalui pendidikan dan pelatihan profesional kesehatan, dan mobilisasi kebijakan kesehatan berbasis teknologi,” Heu menyimpulkan.
Presiden Rumah Sakit Mandaya Dr. Ben Widaja menyambut kerjasama dengan Irra karena perawatan apheresis, yang dapat melengkapi layanan di Pusat Kanker Terpadu dan Pusat Saraf Mandaya.
“Tentu saja, orang berharap bahwa pasien tidak akan lagi mengalami kesulitan mengakses perawatan, karena Mandaya memberikan pengobatan yang jarang ini,” kata Ben.
Peluncuran berlangsung pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, yang telah memberikan tema “Penemuan Aphares: Terapi Kanker Darah dan Gangguan Autoimun Neuropati” dan menyajikan penutur ahli saraf dan penyakit internal dengan penyakit kimia dasar di bidang hematologi dan kanker. Hingga 200 peserta, termasuk dokter umum, ahli medis dan ahli neurotransm, membantu menjalani acara ini. (Mcr10/jpnn)