goyalorthodontics.com, Tasikmalaya – Pt Tjiwulan Putra Mandirs, pakaian Tasikmalaya yang termasuk dalam industri mode Islam, telah mencatat pertumbuhan yang luar biasa berkat penggunaan benda impor untuk keperluan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KIT IKM) dari kebiasaan.
Sejak ia menggunakan fasilitas ini pada akhir 2017, perusahaan telah berhasil memperluas skala produksinya dan sekarang mempekerjakan lebih dari 1.200 karyawan.
Baca Juga: Kantor Polisi Bea Cukai dan Narkotika yang Cocokkan Cukup Smugwest, Ada 2 Tersangka
Didirikan pada 2013, H. Law Zarkasaih, Pt Tjiwulan Putra Mandiri adalah transformasi dari perusahaan yang dimiliki keluarga Tjiwulan, yang telah melakukan ekspor sejak 1990 -an.
Dengan dukungan fasilitas Layang -layang IKM, perusahaan berhasil mengatasi biaya impor bahan baku yang sebelumnya merupakan hambatan utama dalam produksi.
Baca Juga: Dukungan Pakaian, Bea Cukai, dan Cukai memberikan lisensi perusahaan terkait perusahaan
Fasilitas ini memberikan pengecualian dari bea impor dan tidak mengumpulkan PPN untuk mengimpor bahan baku, sehingga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk di pasar internasional.
PIC Ekspor-Impor Pt Tjiwulan Putra Open Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa sebelum menggunakan IKM KITE CITE, perusahaan mengalami kesulitan mengimpor bahan baku, termasuk biaya tinggi dan waktu penghapusan waktu.
Baca Juga: Perusahaan Perabot Semarang Siap Bertahan di Belanda Menggunakan Kite IKM
Namun, karena dorongan ini digunakan, akuisisi ekspor-impor telah meningkat dengan cepat, memungkinkan perusahaan untuk memperluas pasar ekspor ke negara-negara seperti Arab Saudi, Afrika, Inggris dan Amerika Serikat.
Departemen Kepatuhan Bea Cukai dan Konseling Tasikmalaya Budhi Irawan mengatakan bahwa keberhasilan Pt Tjiwulan Putra Mandiri adalah contoh konkret tentang bagaimana objek bea cukai dari bea cukai dapat mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah di Indonesia.
“Dengan dukungan ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan ekspor, tetapi juga berkontribusi untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal,” kata Buddhi dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (5/6).
Dia juga menekankan tugas yang diadaptasi dan cukai dalam mempromosikan kemajuan IKM.
“Untuk mengunjungi Tasikmalaya, mereka terus mendorong SMI lain di wilayah Priang Timur untuk menggunakan drive layang -layang IKM, untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global dan mendukung pemulihan ekonomi bumi,” kata Budhi. (MRK/JPNN)