goyalorthodontics.com, Jakarta – Anagata Nusantara (dan Indonesia), Dewan Investasi Indonesia (INA) dan PT Chandra Asri Asri Asri Area TB (Chandra Asri Group) menandatangani memorandum.
Memorandum ini mengeksplorasi kemungkinan mendukung pengembangan gabungan pabrik klorin klorida klorida (CA-EEDC) antara investor strategis baru antara Indonesia dan INA.
Baca lebih lanjut: dan 20 % modal antara persiapan investasi asing
Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk memperkuat kapasitas kapasitas produksi rumah tangga untuk soda korosif dan etilena -klorida, yaitu untuk bahan baku, yang penting untuk berbagai subvdor, termasuk pemrosesan nikel, yang mempromosikan independensi industri dan memperkuat industri nasional.
Pabrik CA-EDC dikelola oleh Pt Chandra Asri (CAA), anak perusahaan dari Chandra Asri Group. Saat ini, proyek ini berada pada fase pertama, yang mencakup pembangunan pabrik CA-EDC dengan kapasitas produksi 400.000 ton soda penggilingan padat (827.000 ton cairan) dan 500.000 ton etilen klorida.
Baca lebih lanjut: Terima kasih kepada Sug Bumn’s House
Kolaborasi ini juga penting dalam tonggak sejarah dalam kemitraan publik dan swasta untuk mendorong pengembangan industri dan ekonomi Indonesia.
Karena nilai investasi umum diperkirakan sekitar $ 800 juta, kemitraan ini mencerminkan komitmen umum para pihak untuk memperkuat resistensi industri Indonesia, mengurangi impor di hulu bahan kimia dan mendorong agenda sebagai bagian dari transformasi jangka panjang Indonesia.
Baca lebih lanjut: Hanya Padaian 2025 di Golden Storm dapat transaksi digital dapat membawa pulang 1 kg paket emas dan ziarah
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor dua bahan, sehingga mendorong kemandirian dalam produksi nasional dan memperkuat proses penurunan industri.
Fase kedua dari pengembangan proyek berfokus pada peningkatan kapasitas produksi daftar klorin dan mengembangkan turunan turunan klorin, yang meningkatkan efisiensi dan sinergi bekerja dalam rantai nilai. Saat ini, studi kelayakan dilakukan untuk mengidentifikasi dan menilai potensi produk berbasis klorin, yang dapat menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.
“Industri adalah kunci transformasi ekonomi Indonesia dan menawarkan peluang besar bagi investor di masa depan. Sebagai bagian dari proyek strategis nasional, ini mendukung pengembangan industri yang dapat diskalakan dan dapat mengurangi impor dengan potensi pertumbuhan jangka panjang,” kata Pandu Perang.
CEO INA Ridha Wirakumah mengatakan kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama kami untuk memperkuat dasar -dasar industri Indonesia, meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dan mengurangi impor impor, yang penting bagi berbagai sektor nasional.
“Kerja sama ini sejalan dengan mandat investasi jangka panjang kami, yang memimpin modal prioritas nasional, memperkuat keamanan industri dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi Indonesia,” katanya.
Erwin Ciputra, presiden kelompok Chandra Asri, mengatakan bahwa proyek ini merupakan langkah penting bagi kelompok Chandra Asri terus berkontribusi pada pengembangan perlawanan industri nasional dan memperkuat ekonomi Indonesia.
“Pintu masuk antara Indonesia dan INA mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan kimia Indonesia.
Produksi etilena klorida dari pabrik ini diekspor dan dapat mencapai 5 triliun rp per tahun.
Pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor soda korosif, menghemat perkiraan hingga 4,9 triliun rp per tahun.
Selain memberikan manfaat ekonomi, pabrik CA-EDC mendukung produksi berbagai bahan penting dalam industri ini, seperti pemurnian air, produksi sabun dan pembersih, pembersihan aluminium oksida dan perawatan nikel. (Chi/jpnn)