goyalorthodontics.com, Jakarta – Ketua Komisi IV Siti Hediati Soharto atau Titiek Soharto menekankan bahwa Laut Indonesia tidak hanya aturan negara, tetapi juga keamanan nutrisi dan kelangsungan hidup nasional.
“Kesehatan laut adalah masalah kelangsungan hidup nasional, keamanan pangan dan kedaulatan,” kata Titik pada hari Jumat (13 Juni 2015).
Baca juga: Ayo sampai di sini, yoan bow untuk pekerjaan titieka nanah
Dia mengulangi ini di awal koalisi parlementer untuk melindungi laut atau koalisi konservasi laut internasional (ICOP) di pusat Denitranine (cum) Universitaireen (cum), Zona Hijau, Prancis, pada hari Minggu (8 Juni 2025).
Titik melanjutkan bahwa Komisi Perwakilan IV telah membentuk bangku silang -laut, yang kini telah menjadi mitra perlindungan untuk memasukkan masalah darat dan laut.
Baca Juga: Harga Benih di Yugiacarta, Titik Suharto Spray Bulog telah jatuh
“Parlemen Indonesia berkewajiban menjadi anggota koalisi yang aktif dan konstruktif. Kami melayani tidak hanya sebagai legislator tetapi juga sebagai penjaga laut untuk generasi saat ini dan mendatang,” kata Titik.
Selain itu, Titic mengatakan bahwa salah satu pencapaian dalam pertemuan tingkat tinggi adalah dukungan hukum untuk hutan tropis dan undang -undang Crace Rock (TFCCA), yang memungkinkan $ 35 juta untuk melindungi terumbu karang.
Baca Juga: Inul Dratista menunjukkan kenangan dan pesan yang tak terlupakan dari Titiek Puspa
“Ini bukan hanya pencapaian diplomatik, tetapi juga hasil dari dukungan politik dan anggaran hukum,” kata Titik.
Selain itu, Titik menekankan bahwa Parlemen Indonesia, dengan bantuan bangku tabungan yang baru berbasis dalam strategi pembangunan nasional, mengintegrasikan hubungan karang ke dalam strategi pembangunan nasional.
Titik juga menyatakan bahwa ia menyetujui keanekaragaman hayati di luar kekuatan nasional atau BBNJ (di luar yurisdiksi nasional) dengan memperkuat koordinasi antara kementerian dan memperluas area perlindungan di dekat Laut Tinggi.
Selain itu, Titik menekankan bahwa Parlemen Indonesia, dengan bantuan bangku tabungan yang baru berbasis dalam strategi pembangunan nasional, mengintegrasikan hubungan karang ke dalam strategi pembangunan nasional.
“Di negara lain, kami ingin belajar tentang partisipasi pemangku kepentingan dan urusan keuangan. Pada tahun 2045, Indonesia berkomitmen untuk melindungi 30 % dari zona maritimnya, yang didukung oleh lembaga yang kuat, pembiayaan jangka panjang dan partisipasi dalam masyarakat.” (Jumat/JPNN)