goyalorthodontics.com – Wakil Kepala Komite Dewan Perwakilan Rakyat III Ahmad Sahroni menekankan penggunaan media sosial sebagai cara memperjuangkan keadilan.
Sahroni membahasnya ketika dia menjadi pembicara dari ulang tahun ke-49 keluarga Wirawati Catur Panca, yang berlangsung pada hari Rabu (18-8-2025).
BACA JUGA: Santriwati Perkosaan Bergantian di Summep, Sahroni meminta para pelaku dihukum secara maksimal
Forum, yang menanggung topik “dihadapkan dengan ancaman kejahatan komputer di Digital Era”, juga dihadiri oleh Menteri PPPA Aryatul Choiri Faus.
Menurut Sahroni, masyarakat sekarang dapat dengan mudah mengubah kasus di sekitarnya.
BACA JUGA: Upi Office Sumpah Gunakan Sumpah Bahasa Inggris? Ini adalah penjelasan tentang Prof. Dr. Suendra
“Media sosial seperti pembalikan kembar, fitur dan manfaatnya tergantung pada pengguna. Jika positif, saat ini kami sangat mudah untuk melaporkan kasus,” kata Sahroni.
Sebagai pengguna media sosial, Sahroni juga sering mengklaim bahwa ia menerima keluhan tentang kekerasan seksual yang menyediakan netizen melalui laporan langsung (DM).
Baca juga: Kesaksian Hamburger Tentang Perjudian -Perjudian Gaya di Bandung, Tidak Terduga
Ini diikuti dengan meminta polisi untuk menyelidiki pengaduan.
“Pada saat ini, polisi harus mengambil bola, menyelidiki keluhan di media sosial tanpa administrasi yang rumit. Yang paling penting adalah inti dari keadilan,” kata Sahroni.
Legislator fraksional Nasdem juga menekankan urgensi regulasi AI di Indonesia. Dia mengatakan bahwa teknologi, seperti Deepfake, dapat digunakan untuk merusak reputasi manusia.
“Dalam kemajuan cepat dalam teknologi ini, Indonesia tidak hanya tidak bisa menjadi pengguna. Kita harus menanggapi hal ini dengan peraturan khusus tentang penggunaan AI, seperti undang -undang tentang bagaimana menetapkan undang -undang yang diterapkan di Amerika Serikat,” katanya di forum.
Menurut hukum Sahroni di Amerika, ia menawarkan perlindungan kepada orang -orang dari konten AI yang merusak, terutama anak -anak dan wanita.
“Kami sebagai orang tua, terutama saya membela pemburu, harus dapat menjadi antrian yang menawarkan literasi digital. Minic untuk keluarga dan lingkungan terdekat,” kata Sahroni. (Fat/JPNN)