Datangi Bareskrim, KMPHI Tagih Kepastian Proses Hukum Kasus Denny Indrayana

goyalorthodontics.com, Jakarta – Pengamat Hukum Indonesia Koalisi (Kmphi) mempertanyakan proses hukum skandal gerbang dengan yang sebelumnya diduga dari Wamenkumham Denny Indrayana yang diduga melakukan penyelidikan polisi terhadap penyelidikan kriminal.

Faisal J Ngabalin, Ketua Pengamat Hukum Indonesia (Kmphi), berharap bahwa kepala polisi nasional Sigit Sigit Prabowo dapat memperhitungkan implementasi skandal untuk gerbang pembayaran dengan dugaan Wamenkumham Indrayana yang sebelumnya, yang telah dihentikan selama 10 tahun.

Baca Juga: Koalisi Komunitas Komunitas Segera Denny Indrayana Deet untuk Barbekyu

Dia meminta agar polisi nasional dapat segera menahan Denny Indrayan pada Hari Bhayangkar, yang jatuh pada 1 Juli 2025.

“Sesuai dengan dinamika Bhayangkara Hari, yang terjadi 1., kami berharap bahwa kepala Polisi Nasional Listyo Sigit Prabowo dapat mematenkan kasus gerbang dan juga dan dapat menyelesaikan kasus gerbang dan kemudian Indrayana harian yang mencurigakan akan segera ditemukan,” katanya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Siap mengikuti kerugian publik tentang kasus ini kepada Denny Inddourana

Selain itu, dia mengatakan Faisal J Ngabalin mengatakan bahwa berhenti menangani skandal untuk korupsi gerbang ke mantan Wamenkumham Denny Indrayaa dicurigai dengan keseriusan penyelidik polisi.

“Selain itu, kayu selektif yang diskriminatif yang diklaim dalam skandal korupsi di gerbang pembayaran sehubungan dengan fakta bahwa Denny Indrayana adalah mantan perwakilan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,” katanya.

Baca Juga: Kasus Denny Indrayana telah dihentikan selama 10 tahun dan keseriusan Kepolisian Nasional sedang ditanyai

Faisal ingat bahwa kerugian negara dalam skandal dengan korupsi gerbang pembayaran sangat jelas, yaitu 32,09 miliar dp.

“Oleh karena itu, koalisi kami masih ditentukan oleh Pengamat Hukum Indonesia (KMPHI) untuk mengawasi kasus ini kepada Institusi untuk Penegakan Hukum dalam kasus ini diklarifikasi sebagai lembaga mengenai kasus skandal korupsi dengan dugaan mantan humanumham Denny Indraya.

Sementara itu, ketua tim hukum Kmphi Abd Rahmatullah Rorano Abubakar mengatakan bahwa kedatangan partainya kepada polisi investigasi polisi bertujuan untuk membuka informasi tentang pengembangan skandal dengan korupsi gerbang.

“Sejak 2015, ini telah menjadi pertanyaan kami tentang mengapa kasus ini tidak pasti. Oleh karena itu, kami berharap bahwa markas Kepolisian Nasional akan mengambil langkah -langkah, salah satunya adalah bagian dari otoritas penegak hukum untuk menyelesaikan kasus ini,” katanya.

Dalam kedatangannya, ia mengungkapkan bahwa Kmphi juga mengirim surat kepada polisi dalam proses pidana untuk mengkonfirmasi kasus korupsi gerbang pembayaran.

“Tidak perlu terluka dari hal -hal serupa di bidang hukum. Kami meminta kepala polisi nasional untuk menyelesaikan kasus ini dengan segera,” pungkasnya.

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Pengamatan Hukum Indonesia (KMPHI) mengadopsi Direktorat Polisi untuk Investigasi Kriminal Jaya sehubungan dengan kepercayaan pada akhir kasus korupsi gerbang pembayaran dengan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana (5/26).

Ini dikomunikasikan oleh Ketua Pengamat Hukum Indonesia dari Koalisi (Kmphi) Faisal J Ngabalin setelah diadopsi oleh penyelidikan polisi oleh pelanggaran polisi Jaya Metro.

Kmphi sendiri mengatur demonstrasi di hadapan otoritas polisi metropolitan Makart untuk menyelesaikan kasus korupsi yang merusak situasi 32,09 miliar dps.

“Dirkrimsus dari Polisi Metropolitan Jakarta menerima perwakilan dari tindakan massa untuk menyelesaikan dugaan korupsi gerbang pembayaran Denny Indrayana,” katanya.

Sementara itu, penyelidik dari penyelidikan polisi atas penyelidikan polisi Jaya, yang menerima massa massa tindakan, mengamankan laporan KMPHI.

Metro Polisi Regional Metro Jaya juga akan segera melaporkan laporan dari Kmphi untuk mencurigai korupsi Danny Indrayan, seorang inspektur umum untuk Inspektur Polisi Jakarta Jenderal Inspektur Karyoto.

Namun demikian, Denny Indrayana ditunjuk sebagai polisi nasional yang mencurigakan dalam dugaan korupsi pelabuhan gaji pada tahun 2015. Kasus ini ditangani pada masa kepala CEO Polisi Nasional Badrodin Haiti. (Dil/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *