goyalorthodontics.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat ingat bahwa sejumlah rencana pengembangan kualitas (SDM) harus dicapai dengan menggunakan berbagai langkah konkret yang mendukung munculnya tujuan.
“Langkah -langkah khusus harus diikuti setelah deklarasi dalam rencana pengembangan apa pun untuk itu terjadi,” kata Lestari Moerdijat dalam pernyataan tertulisnya pada hari Senin (6/30).
Baca juga: Ikadim & UNJ Strategic Partnership Build untuk mengembangkan HR Superior
Untuk informasi, dalam Rencana Pengembangan Rata -Rata Nasional (RPJMN) 2025-2029, kualitas anak -anak, wanita dan remaja yang disebut sebagai salah satu indikator terpenting untuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik dan lebih kompetitif ditingkatkan.
Sampai saat ini, masih ada banyak tantangan dalam meningkatkan kualitas anak -anak, wanita dan remaja.
Baca juga: Menteri Koordinasi PMK mengungkapkan tantangan lubang keterampilan SDM Indonesia di era digital
Hasil dari program Penilaian Siswa Internasional Indonesia (PISA) menunjukkan pengurangan skor pada tahun 2022 dibandingkan dengan hasil pada tahun 2018.
Skor membaca turun dari 371 pada 2018 menjadi 359 pada tahun 2022. Selain itu, skor MAT dari 379 pada 2018 hingga 2022 dan skor sains dari 396 menjadi 383.
BACA JUGA: PKS Toko Fattion Fook Fook Food Program di Nure Nure Nure Change untuk Kualitas Manusia Ress
Sementara itu, dianggap bahwa tantangan untuk mencapai kesetaraan bagi wanita lebih banyak orang lagi.
Belum lagi hasil Survei Kesehatan Mental Indonesia Nasional (I-REMHS) menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja memiliki masalah kesehatan mental, dan bahwa satu dari dua puluh remaja memiliki gangguan mental.
“Tantangan yang dihadapi meningkatkan kualitas anak -anak, wanita dan remaja menjadi lebih dan tidak mudah,” kata Lestari.
Rerie, yang dikenal, mengatakan bahwa mendukung kualitas sumber daya manusia harus lebih baik dengan meningkatkan berbagai aspek, seperti kualitas pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial dan orang baik.
“Jadi, untuk menjawab tantangan, beberapa pihak terkait membutuhkan dukungan untuk menyajikan solusi yang tepat,” kata Rerie, yang merupakan anggota perwakilan Komisi X dari area Java II Tengah.
Seorang anggota Dewan Dewan Dewan Tinggi NASDEM berharap untuk mengembangkan kerja sama yang kuat antara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan regional untuk mencoba mencapai kualitas kualitas dan sumber daya kompetitif nasional di masa depan. (MRK/JPNN)