goyalorthodontics.com, Suurabaya – Java Gubernur Timur Kafifa Indra Paravansa mengatakan fleksibilitas keluarga menjadi dasar penting dalam pengembangan karakter nasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Untuk alasan ini, ia mengundang masyarakat untuk memperkuat fleksibilitas keluarga untuk mendukung pengembangan Indonesia.
Baca juga: Netty Prasetiyani DPR Indonesia Gold mengingatkan pentingnya fleksibilitas keluarga dalam mencapai 2045
“Keluarga yang kuat dan harmonis akan menghasilkan generasi emas untuk mendukung orang Indonesia yang maju,” kata Khafifa dengan mengenang Hari Keluarga Nasional 2025 (Haragana), yang diingat sampai hari Minggu.
Dia mengatakan bahwa undangan ini sesuai dengan tema Harganas 2025, yaitu “di depan keluarga untuk Indonesia”.
Baca juga: Digitalisasi Bisnis, Mendukung Bentuk Fleksibilitas Keluarga dari Komitmen Bonap Indonesia
Menurutnya, keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk karakter orang -orang yang akan menentukan kualitas masyarakat.
Oleh karena itu, fleksibilitas keluarga harus menjadi perhatian umum untuk dapat menciptakan generasi yang kuat, produktif, dan kaya.
BACA JUGA: Ubah Adang Sudrajat di DPR, Sarary Diaah Nurwita siap untuk melindungi tagihan fleksibilitas keluarga
“Sebuah keluarga yang dapat mempertahankan nilai -nilai komunikasi, kehangatan, dan persatuan, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan waktu. Ini adalah fondasi Jaminan Sosial kita,” katanya.
Gubernur wanita pertama di Java Timur menekankan bahwa mengembangkan fleksibilitas keluarga juga merupakan bagian dari agenda nasional seperti yang dikatakan dalam Rencana Pengembangan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Khoffafa, berdasarkan hukum nomor 52 tahun 2009 sehubungan dengan pengembangan populasi dan keluarga, menjelaskan bahwa pemerintah harus menetapkan kebijakan pengembangan keluarga dengan mempromosikan fleksibilitas dan kesejahteraan.
Dia berkata, “Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, dengan tugas yang sangat penting, di mana lingkungan meningkat dengan agama, budaya -budaya, cinta, pertahanan, reproduksi, pendidikan, ekonomi.”
Dia mengatakan, menerapkan karya -karya ini akan menjadi orang yang baik, mandiri dan bahagia.
Selain itu, Khoffafa menekankan bahwa keluarga berkualitas ditandai dengan komunikasi yang efektif, dukungan emosional, pekerjaan sehat, pekerjaan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan pekerjaan dan komunikasi yang efektif antara komitmen terhadap anggota keluarga.
“Nilai -nilai ini akan menciptakan seseorang yang dapat beradaptasi secara fleksibel dalam kehidupan sosial,” katanya.
Antara berbagai tantangan seperti digitalisasi, tekanan ekonomi dan dekomposisi nilai -nilai sosial, Khafifa menilai pentingnya menyesuaikan pola pengasuhan dalam keluarga.
Dia berkata, “Peran ayah dan ibu harus saling mendukung. Pengasuhan anak bukan hanya pekerjaan wanita, dan untuk mencari nafkah bukan hanya tanggung jawab pria. Keluarga harus memiliki kerja sama,” katanya.
Dia mengatakan, peran ayah juga penting sebagai kontra -berat dalam meningkatkan dan membentuk karakter anak -anak.
Khoffafa optimis bahwa keluarga berkualitas akan memainkan peran utama dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih tinggi, berdaulat, mandiri, dan sesuai.
Dia mengatakan, “Keluarga yang sehat secara emosional dan mental akan berkontribusi maksimal untuk pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan dan pengembangan keterampilan akan dimulai dengan keluarga akan membawa kaum muda yang lebih baik dan siap untuk bersaing di dunia,” mereka menjelaskan.
Dia juga menekankan pentingnya lingkungan sosial yang stabil dan aman untuk pengembangan dan perkembangan anak -anak, yang dimulai dengan fleksibilitas keluarga.
Khoffah berkata, “Keluarga yang berkualitas akan menjadi tempat yang aman dan menguntungkan bagi anak -anak, sehingga mereka dapat menciptakan kepribadian yang percaya diri secara emosional dan fisik, dan dapat memiliki hubungan yang sehat dan kuat.” (Antara/jpnn)