goyalorthodontics.com – Dokter forensik Bhaiangkka Lampung Hospital Cathrina Andriyani mengatakan bahwa pemimpin negara bagian internal, benar, AKP Antirto Lucianto meninggal setelah menembak di dada.
Sebagai akibat dari tembakan luka, polisi menderita pendarahan sehingga dia bisa mati.
Baca Juga: Terdakwa Pelu Lubis mendapatkan kubus seperti apa. 300 ribu dari Basarah Copert
Deskripsi: Proses meneliti lokasi tiga petugas polisi di Indonesia dengan cara yang benar. Foto: Antara / Ho-screen
Dia mengirimnya Cathrina selama pemantauan tes jika dua dituduh pada tiga petugas polisi, di pengadilan militer 1-04 Palembang, Senin (7.7.2025).
Baca Juga: Ini adalah CPC yang dikatakan tentang Senpi Tifuna yang mendorong orang -orang Bobby
“Korban meninggal bersama dengan masuknya fasilitas asing yang menyebabkan pendarahan. Hal terpenting yang membuat korban mati melalui proyektil melalui paru -paru dan hatinya,” kata Cathrina.
Dia menjelaskan bahwa pada saat kedatangan tubuh pertama, tim forensik yang diselidiki tidak menemukan darah yang keluar dari tubuh korban karena proyektil memiliki tubuh korban.
Baca Juga: Kepolisian Nasional meminta anggaran RP tambahan RP 63,7 triliun untuk tahun 2026 tahun, untuk apa?
Tim forensik menemukan bahwa proyektil dan bekas luka mengungkapkan bahwa di dada kanan, di antara tulang kanan, sehingga lukanya dirobek di sebelah kanan jantung, paru -paru dan berdarah di busur kecil dan kanan.
Proyektil yang tidak transparan dari tubuh korban, tetapi proyektil itu meledak ketika menembus tubuh korban sampai proses autopse-mungkin dilakukan dengan bukti proyektil 7-milimeter yang lebih rendah.
Selain itu, tubuh korban sulit dan ada memar yang disebut kondisi normal ketika korban dinyatakan meninggal.
“Dari sisi forensik audit untuk memastikan orang mati karena bola mata, denyut nadi dan EKG dan memar di posisi terendah,” katanya.
Sebelumnya, kasus rekaman di arena kubus judi ditemukan pada saat perjudian pada hari Senin, 17. Marta 2025.
Dalam serangan perjudian di desa Manik Village Manik, di jalan bupati kanan, tiga anggota Kepolisian Nasional memasukkan Basar Copert mati.
Tiga petugas polisi terbunuh oleh AKP (Antir) Lusiao (kepala sektor polisi atau polisi negara bagian), AIPDA (Antir) Petrus Apicalo sebagai polisi sektor negara internasional dan Brippy (Antita) M dan Brippy (Antita) M
Rekaman itu dilakukan oleh TNI Copert of Basareh, sedangkan Yun Hary Lubis Pelto juga terlibat dalam kejahatan perjudian. (Ant / jpnn)