Dir Samapta Polda Sulteng Diduga Pukul Anak di Bawah Umur, Propam Bergerak!

goyalorthodontics.com – Kasus yang diduga remaja dari Polisi Regional Sulawesi Pusat (Sulawesi Tengah) menyisir Richard B Pagpahan telah menarik perhatian staf profesional dan keamanan (Bidpropam).

Sulawesi Tengah, Kepala Komisaris Hubungan Masyarakat, adalah Vintona, ketika ia mengkonfirmasi goyalorthodontics.com dari Jakakarta, insiden itu dikonfirmasi.

Baca Juga: Seni Maaf, karena itu menyesali Polisi Pusat Sulawesi

“Atau pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, tidak ada insiden (dugaan pemukulan, merah),” kata Combes Okooko, Selasa (17 Juni 2015).

Ketika ditanya tentang proses internal Combes, dia tidak menjelaskan detail terperinci karena dia masih terkendali.

Baca Juga: Dir Samapta seharusnya menyerang anak kecil, Gubernur Tengah Sulawesi meresponsnya

“Untuk pengembangan lebih lanjut, polisi daerah pusat Sulawesi masih dalam proses menyelidiki polisi daerah pusat,” kata seorang perwira polisi tengah.

Sebelumnya, ia adalah anggota DPD 2019-2024 Abdul Rahman Taha (Seni) setelah ia mengetahui bahwa Pusat Sosial Polisi Regional Pusat Richard B Pazpahan telah mencapai CV awal kecil (17) di Palu, Sabtu (6/14/2025).

Baca juga: Satricivati ​​Sumenep -A Splashy Rape -A, Sahroni meminta pelaku dijatuhi hukuman maksimal

Petugas polisi itu diduga ditabrak oleh resume di sebuah kafe di kota Pal, dan korban adalah korban yang memiliki sup dengan telur terpisah sementara sisir Richard dicampur.

“Masalah ini viral. Jujur, saya sangat menyesal bahwa pelakunya adalah kandidat umum untuk polisi,” kata Rahman dalam pernyataan pers tertulis pada Selasa (17 Juni 2015).

Mantan senator Sulawesi (Sulawesi Tengah) percaya bahwa tindakan Dir Samapta sangat tidak dapat dibenarkan, baik secara pribadi maupun kelembagaan.

“Citra lembaga polisi nasional, lebih khusus lagi Polisi Regional Sulawesi, sekali lagi rusak oleh tindakan Ras Samapta yang tidak terkendali,” kata pria itu, yang dikenal sebagai akronim seni yang mengeluh.

Tokoh sentral Sulawesi, yang juga sekretaris merah dan putih Laskar (LMP), menuntut agar insiden itu menjadi catatan serius bagi polisi nasional.

“Ini tidak seperti itu, tetapi bagaimana jika itu umum. Wow, saya meminta bahwa ini adalah laporan lembaga polisi nasional untuk menghilangkan Samapta,” katanya. (Fat/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *