Kolaborasi Bintang Sempurna & Komunitas Fotografi Dinilai Bisa Memacu Ekonomi Kreatif

JPNN.com, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (KMEN -KRAF) menerima acara oleh bintang yang ideal dalam meliput para peserta industri fotografi.

Wakil -Ministis Ekonomi Kreatif (Wamen Ograf), Irene Umar, menilai bahwa peristiwa tersebut meningkatkan peregangan ekonomi kreatif (ECRF) di negara ini.

Baca juga: Bank Mandiri Mendorong Ekonomi Integrasi, Memperkuat Sinergi Mendukung MPME Kreatif

Acara berjudul “Dari Pixel to Print” berlangsung di Dam Hiril No. 46 Jakarta, dengan fotografer, komunitas, seniman visual, bahan dan pemangku kepentingan di bidang teknologi.

“Saya mengucapkan terima kasih terbesar saya kepada bintang yang sempurna dalam menciptakan ruang kreatif yang menggabungkan seniman visual, nilai -nilai ekonomi, dan industri percetakan di ekosistem,” kata Irene, Rabu (9/7). 

Baca juga: Menteri Ekraf mengharapkan jumlah peserta dari 2 gelombang terbalik

Menurut Irene, dengan banyak foto berkualitas tinggi yang diproduksi oleh fotografer profesional, itu akan mempromosikan perluasan industri percetakan.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Komisi Publikasi Publik Kenenekraf – Richard Silaen, yang mengatakan bahwa partainya mendukung sekitar 12.000 fotografer jalanan yang berkontribusi pada memesan foto pencetakan untuk terus bertindak, menghasilkan keuntungan.

“Dari sekitar 12.000 fotografer jalanan yang merupakan anggota dari berbagai asosiasi fotografer, mereka biasanya memiliki 3 juta pelanggan. Jika semua fotografer jalanan menghasilkan beberapa permintaan cetak, tentu saja, ini telah menciptakan ekonomi kreatif untuk berbagai tayangan,” kata Richard.

Kenenekraf menekankan bahwa aktivis foto dan manajer wisata adalah rantai pasokan atau rantai pasokan untuk industri percetakan. Ini akan tetap hadir untuk jembatan sehingga ekonomi kreatif masih dapat dibuat oleh fotografer, manajer wisata dan pemilik cetak.

CEO Perfect Star – Laurensius Candra mengharapkan Kenenekraf untuk terus mendukung kerja sama aktivis fotografi, manajer perjalanan dan pemilik cetak sehingga ekosistem ekonomi kreatif dapat berlanjut.

“Peserta industri yang dicetak tentu membutuhkan teman -teman seniman, fotografer, serta tempat -tempat wisata sehingga mereka dapat terus memberi kita urutan pencetakan. Model -model difoto dan wisatawan, yang tentu saja difoto dan dicetak, mereka dapat merangsang industri percetakan,” kata Lauren.

Seperti yang diketahui sebelumnya dari mengenakan slogan “Bayangkan secara virtual, merasa secara fisik”, bintang yang sempurna melanjutkan Lauren, ingin mengeksplorasi peran penting teknologi sidik jari dalam meningkatkan nilai -nilai visual dan potensi bisnis di balik foto tersebut.

Sepanjang hari, fotografer yang mengambil bagian dalam foto -foto dari konduktor fotografi Indonesia – Darwi Triadi, pendiri Baby Props & Asia Newborn Conference (ANC) – Lucia Hartanto dan Andi Kusnadi sebagai editor – Kepala Majalah Indonesia, Presiden Indonesia Foundation.

Selain itu, ia juga dihadiri oleh Direktur Umum Memoriku.co.id – Lionor Chandra, model profesional dan sosial aktivis Matahari de Leste – Laura Muljadi, seniman visual – ve Dhanito dan PT Samafitro – manajer bisnis bisnis Susy Kawilan, yang melakukan diskusi dengan para profesional di fitur mereka.

“Kami berharap bahwa kami akan menjadi salon ide, kerja sama, dan eksplorasi, yang konsisten dengan kebutuhan peserta industri kreatif di Indonesia,” Simpul Lauren. (Mcr10/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *