JPNN.com, Jakarta – 22 April 2021, Pemerintah menghabiskan 20 triliun uang dari pelelangan utang utang (Son) dalam delapan peringkat.
Read More : Regeneratif Wellness Travel Melesat: Wisata Alam Berkelanjutan Rp 14,5 t Pada 2029
Kementerian Keuangan (Kemenku) Keuangan dan Manajemen Risiko (DGPPR) SPN 03250723 (publikasi baru), SPN 12260423 (posting baru), FR 0104 (RE), FR 010 (RE), FR 0106, FR 0106, FR 0106, FR 0106, F 0106 (RE). 0106 (Re) FR0105 (re – -Pening).
Baca selengkapnya: Seri 78 Ong Day, DGPPR mendukung penulisan keuangan yang diperpanjang
Pemerintah telah menulis sejumlah versi yang masuk saat ini melalui Sistem Lelang Bank Indonesia (MRS), yang mencapai RP 77 77,5 triliun.
Eksploitasi terbesar berasal dari kolom FR 0103 yang memenangkan 11,5 triliun dan kedewasaan pada 15 Juli 2035.
Baca juga: Topik Mangga Juga Menggunakan Utang Asing, Masinton Sendel DGPPR Kennekew, JalB
Tawaran kolom ini memenangkan hasil rata -rata 6.97984 dan Rp 13,52 triliun. Selain itu, pemerintah memenangkan RP 7,2 triliun rp.2.2 triliun dari kolom FR 0104 dan DU pada Juli 1530.
Versi kedatangan memenangkan hasil rata -rata 6.75797 dan 43,48 triliun 43,48 triliun tercatat.
Selanjutnya, seri FR 0106, pemerintah telah mengambil uang senilai $ 4,5 triliun dari versi 6,44 triliun. Panen rata -rata seri adalah 7,05975 persen dan tanggal jatuh tempo.
Kemudian, dari kolom SPN 12260423, pemerintah memenangkan nilai nama RP2 triliun dari pintu 6,58 triliun. Berat rata -rata yang disediakan oleh kolom yang direncanakan pada 23 April 2026 adalah 6,28000 persen.
Seri FR 0107 menang dengan RP 1,6 triliun dari kedatangan RP. 3,16 triliun. Hasil rata -rata adalah 7.06972 dan tanggal yang dijadwalkan 15 Agustus 2045.
Seri FR 0102 dimasukkan oleh RP 650 miliar dan tanggal yang dijadwalkan Juli 1554.
Eksploitasi terakhir adalah serangkaian FR 0105 oleh Win Win RP. 550 miliar. Tawaran kedatangan dicatat 7.14803 persen dari hasil rata -rata dan 685 miliar Rp 685 miliar dan tanggal dijadwalkan untuk 15 Juli 2064.
Juga, dari kolom SPN 03250723, pemerintah telah memutuskan untuk tidak menggunakan dana tersebut bahkan setelah menerima kedatangan RP2 triliun. (Hati/jpnn)