Adik Ungkap Penyebab Ray Sahetapy Meninggal Dunia

goyalorthodontics.com, Jakarta – Aktris senior Ray Sehetta meninggal pada hari Selasa (1/4) malam.

Adik perempuan Ray Sehetta, Charlie Sehetta, menjelaskan penyebab kematian kakaknya.

Baca juga: Pemakaman Ray Sahehet telah ditunda hingga 4 April, inilah alasannya

Dia mengungkapkan bahwa Ray Sahetapy telah mengalami komplikasi sebelum dia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Pemain film tidak mengatakan bahwa siapa pun juga menerima perawatan di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Sabloto di Jakarta.

Baca Juga: Aktris Senior Ray Sahetta Is Dead, Teleti – Bergoyang

“Itu adalah komplikasi. Kebetulan ketiga yang saya bawa dirawat di rumah sakit untuk disiksa di sana -sini. Sudah waktunya,” kata Charlie Sehetta dalam survei YouTube yang kuat pada hari Rabu (2/4).

Keluarga itu juga melakukan yang terbaik untuk almarhum Ray Sahetta. Tetapi Tuhan membuktikan bahwa Dia memiliki kehendak yang berbeda.

Baca lagi: Ray Sahetapy meninggal dan tubuhnya dimakamkan di RSPAD

“Pada akhirnya dia berusaha pulih, tetapi Tuhan punya rencana lain. Dia akhirnya harus kembali,” jelasnya.

Charlie Sehettapy mengatakan Ray Sehetta memiliki riwayat diabetes sejak 2017.

Mantan suami Dewi Yull juga menderita stroke yang ada pada tahun 2023.

“Dia menderita stroke pada bulan Juni atau Juli 2023. Jadi selama ini kami mencoba merawatnya dan kembali normal,” kata Charlie Sehettapey.

Dalam proses penyembuhan, Ray Sehetta kembali ke rumah sakit.

Charlie Sahetapee mengatakan saudaranya juga bergegas ke rumah sakit.

“Setelah dia memiliki, dia juga begitu aku lupa, kami membawanya ke rumah sakit dan mereka pergi ke ruang gawat darurat dan ternyata menjadi masalah paru -parunya.

“Lalu, ketiga, saya mencoba merawat rumah sakit Angkatan Darat lagi. Saya membawanya ke Rumah Sakit Rawamangun.

Menurutnya, Ray Sahetapy diobati dengan RSCM beberapa waktu yang lalu. Kondisinya telah membaik.

Namun, situasi Ray Sehetta jatuh dan pingsan sampai akhirnya dia bergegas ke Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Sabloto.

“Jadi kami membawanya ke sini untuk memperbaikinya, dan kami berharap itu, tetapi kami menemukan bahwa paru -parunya sudah layak dan layak dan tidak bernafas dua kali.

ICU kemudian dimasukkan kembali dan dipantau untuk pulih, tetapi diserap oleh cairan ke dalam 2 liter paru -paru. Tapi HB ada di bawah, ketegangan sudah ada di sana, ya, jika Tuhan dipanggil, kita ingin melakukannya, “menyimpulkan Charlie Sahetrapy. (MCR7/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *