goyalorthodontics.com, Jakarta-Indonesia Red Crescent (BSMI) akan mengirimkan tim medis darurat (EMT) atau tim darurat medis ke Gaza Palestina.
BSMI akan mengirim lima dokter profesional pada hari Selasa (15/4) hari ini.
Baca Juga: Evakuasi Prabowo Gazans, DMDI Indonesia: Bentuk Kemanusiaan
Profesor Basuki Supartono, kepala tim EMT, mengatakan timnya siap melakukan tugas kemanusiaan untuk membantu para korban pembantaian.
Basuki, Jakarta Timur Jakarta Kramat Jati pada hari Senin, mengatakan, “Kami juga memberikan kekuatan. Kami berharap tidak akan ada hambatan untuk proses melewati perbatasan. Karena kami harus mendapatkan izin resmi dari pemerintah Israel.”
Baca juga: Prabowo ingin mengevakuasi korban di Gaza, seorang pembicara DPR Babids.
Menurutnya, situasi saat ini sulit dan keadaan perang memburuk, begitu banyak korban tidak ditangani.
Selain itu, infrastruktur Gaza juga rusak. Banyak pekerja medis juga meninggal.
Baca Juga: 4 Perbedaan Antara Dokter Profesional dan Dokter Umum
“Juga, kesulitan infrastruktur, listrik, obat -obatan, dan air lebih damai dan Tuhan bersedia untuk bersedia.”
Basuki menjelaskan bahwa seluruh tim EMT adalah dokter profesional yang mengalami perang atau bencana.
Disesuaikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Biro Kesehatan Dunia dan otoritas Palestina.
“Tetapi kita harus menyadari bahwa melewati perbatasan bukanlah otoritas atau otoritas siapa pun, tetapi otoritas pemerintah Israel. Karena itu, kami berharap tidak memiliki hambatan,” katanya.
Namun Bowangs mengatakan bahwa peralatan medis rumah sakit Eropa (rumah sakit yang mengakomodasi korban) saat ini cukup selesai.
Tim EMT untuk memasuki Gaza tidak dapat membawa peralatannya dari luar.
Dia menambahkan bahwa partainya akan bekerja selama sekitar dua minggu atau 14 hari di Gaza.
Bekuus berkata, “Ini sekitar 14 hari karena bergulir, tetapi kadang -kadang tidak pasti, jadi kami menyesuaikan diri dengan Duta Besar Jordan untuk Indonesia dan otoritas kesehatan setempat.
Tim EMT 2 berangkat ke Gaza, tetapi tidak menggunakan bantuan negara atau pemerintah, tetapi itu sepenuhnya dimulai dengan BSMI pada donasi masyarakat itu sendiri.
“Bukan anggaran negara, tetapi dari masyarakat dan donor, untuk mengumpulkan dana dari komunitas itu sendiri, sepenuhnya dalam perjalanan ini,” katanya.
Berikut ini adalah nama tim medis darurat BSMI kedua (EMT) untuk Gaza.
1. DR. Basuki Supartono, Sp.ot, Fics, Mars (ahli ortopedi)
2. DR. Prita Kusumaningsih, Sp.og (Obgyn Expert/Gynecology)
3. DR. Nuralis Hendry Nugraha, Sp.an (Pakar Anestesi)
4. DR. Harfindo Nismal, SP.BM (Spesialis Bedah Oral)
5. DRG. Muchamad Sarbini Wahid. (Mcr4/jpnn)