goyalorthodontics.com, Jakarta – Indonesia Maritime Week 2025, sektor industri maritim diperkirakan akan membuka peluang investasi laut, pelabuhan dan beban.
Acara yang diselenggarakan oleh Pelindo tidak hanya menargetkan khalayak lokal, tetapi juga menjadi sinergis dengan Kementerian Transportasi Maritim dan Kementerian Transportasi (Kemenhub) dan Asosiasi Nasional Indonesia (ISA) dan Permaid Internasional (PIS).
Baca Juga: Selama 2024, kewajiban untuk mendirikan wadah Pelindo ke negara -negara mencapai 1,94 triliun IDR
Namun, acara 2025 Pekan Maritim Indonesia telah mengadopsi partisipasi aktif mereka dari para pemain, luminer, pembuat kebijakan, dan inovator teknologi dalam industri maritim global.
Dirjen Hubla Kemenhubcapt. Antoniarif Priadi mengatakan bahwa insiden pertama diharapkan memperkenalkan Indonesia sebagai anggota Organisasi Maritim Internasional (IMO).
BACA JUGA: Kuartal 2025 Perindo Container Records Container Peningkatan Saat Ini 6,57%
“Kami berharap banyak investasi akan memasuki Indonesia dalam hal beban dan beban dan kami berharap dapat memperoleh investasi internasional dalam transportasi luar negeri.
Sejalan dengan transformasi Pascamerger Pelindo, kerja sama dengan mitra maritim global terus berkembang sebagai manifestasi konkret dari visi Perindo tentang menjadi ekosistem maritim yang terintegrasi dan sebagai pemimpin global dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan cara yang berkelanjutan.
Baca juga: Perindo Mempersiapkan Solusi Jangka Panjang Untuk Mencegah Kemacetan Ketakutan Tanjung Priok Berulang
Direktur Strategi Pelindo Prasetoo mengumumkan bahwa Pelindo akan berfungsi sebagai pintu gerbang ke investor baru di sektor jasa dengan Kementerian Transportasi dan Kementerian Transportasi, dan bahwa itu akan berfungsi sebagai sektor maritim Indonesia yang kompetitif dan kompetitif.
Prasetoo, target Pascamerger Pelindo adalah untuk memperpendek koneksi indeks dan pemendekan akomodasi beban.
“Jadi, setelah penggabungan Pelindo, kami akan bekerja sama dengan mitra strategis yang berorientasi pada global dan domestik, mendukung pemerintah, dan membuat biaya logistik nasional lebih efisien.” Katanya.
Carmelita Hartoto, presiden Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA), juga menyampaikan acara tersebut tidak hanya kepada Indonesia, tetapi juga ke negara -negara lain yang ingin bekerja sama dan memahami peraturan industri maritim nasional.
“Oleh karena itu, jika perusahaan transportasi asing ingin bekerja dengan perusahaan lokal, cukup untuk memeriksa peraturan di Indonesia.” Katanya.
Indonesia Maritime Week 2025 akan diadakan di Jakarta International Congress Center (JICC) pada 26-28 Mei 2025 dengan tema “Kepemimpinan Maritim Asia: Koneksi, Keberlanjutan dan Digitalisasi”.
Acara ini penuh dengan berbagai teknologi modern, diskusi panel, dan kedatangan sisi jaringan yang diharapkan dan katalis kemajuan dalam industri maritim nasional. (MRK/JPNN)