goyalorthodontics.com, Jakarta -Serfasius Surfasius Mameck, Wakil Direktur Partai Khanura menanggapi pertemuan elit seorang pegawai negeri sipil untuk penerapan undang -undang 2025 di perusahaan milik negara (UU Bumn).
Surfaci menghargai bahwa pertemuan tersebut dapat melanggar aturan, dan, khususnya, dewan direksi, anggota dan kepala bom dapat melanggar aturan sehubungan dengan hukum SOE 9G, yang menyebutkan bahwa ini bukan lagi penyelenggara utama.
Baca Juga: KPK menyita 14 tanah untuk korupsi transformator pedagang tol.
Surfaci mengatakan dalam pernyataannya pada hari Senin (5/5): “Dewan dan komite adalah kesalahan dari sudut pandang hukum publik, menerapkan 9g dari 9g hukum 1, yang menyatakan bahwa dewan direksi dan komite tidak lagi menjadi penyelenggara utama.
Dia ingat bahwa banyak undang -undang yang berbeda dari hukum tentang Bomme, seperti hukum pidana tentang korupsi (korupsi) dan manajer bebas KKN, masih memberikan otoritas KPK untuk meretas karyawan BUMN yang dicurigai korupsi.
Baca juga: Poppies menyerukan KPK untuk mengeksplorasi korupsi pinjaman yang buruk di bagian timur Kalimantan-Kaltar BPD.
Serfasius, seorang mahasiswa S3 dalam Ilmu Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH), mengatakan: “Menurut keputusan Pengadilan Konstitusi 48 dan 62 tahun 2013, bagian dari sistem keuangan nasional masih ada.
Cerfasia menilai bahwa tahap penyesuaian dapat menyebabkan ketidakpastian hukum.
Baca juga: Ole Romeni – Starter Oxford United dan mengatakan bahwa Eric Tohir senang.
“Pelanggaran aturan harus dicurigai kompromi,” katanya.
Dia juga memperingatkan bahwa ini dapat secara negatif mempengaruhi citra Presiden Prabavo Subanto, yang mencoba memberantas korupsi.
Surfaci mengatakan: “Anda tidak boleh menerima mediasi terkait dengan aturan yang dapat menyebabkan kebijaksanaan hukum. Mereka tidak memiliki wewenang untuk hak,” kata Surfasy. (Tan/jpnn)
Baca artikel lain … Eric Tokhir mempercepat pekerjaan karyawan teknis PSSI.