goyalorthodontics.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Saudi menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) Mineral Kritis (Mineral Kritis).
Penandatanganan itu dibawa oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mewakili pemerintah Indonesia, bersama dengan Menteri Indonesia Emy-Hackarta Manicure dari Erbahim-Hackare
Baca Juga: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Homecoming 2025 Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional
“Saya sebelumnya menandatangani perjanjian kerja sama antara Arab Saudi dan Indonesia.
Kerja sama, katanya, masih dalam tahap awal payung batangan. Selain itu, kedua belah pihak akan membentuk tim ad hoc kecil untuk merangkum fokus kerja sama yang lebih teknis dan spesifik.
Baca Juga: Di Depan Idul Fitri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral & Pertamina Pastikan Pasokan Gas Aman
“Ada nikel, dan baaxite, beberapa seperti mangan, jadi,” katanya ketika Anda bertanya tentang barang -barang yang ditargetkan untuk kerja sama Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia juga merupakan peluang bagi sektor swasta dan SES untuk terlibat dalam beberapa proyek bersama.
Baca juga: Bahlil, Kawulo, Santry dan Ideal Republik
“Kami terbuka, dan kami juga mengundang mereka untuk berinvestasi bersama, baik dengan pemerintah dan pengusaha nasional,” katanya.
Melaporkan dari pernyataan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Arab Saudi dengan antusias menyambut kerja sama ini, melalui pengembangan sumber daya mineral.
Kota bin Ebrahim al-Khorayef adalah bahwa kerja sama juga mencakup pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik di sektor pertambangan.
Menteri Kota menyebutkan bahwa tiga prioritas utama Saudi dalam kerja sama ini, pertama, meningkatkan impor produk pertambangan untuk mendukung perdagangan bilateral.
Kedua, memperkuat berbagai mineral dan industri ketiga, menciptakan kemitraan dalam perdagangan dan investasi, termasuk potensi kerja sama antara kedua negara.
Dia juga menekankan pentingnya mineral di masa depan (mineral masa depan) melalui pemerintah Saudi.
Forum adalah forum untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan global dari sektor mineral untuk mengeksplorasi peluang kerja sama strategis.
Selain itu, kerja sama ini sejalan dengan visi 2030 Arab Saudi, yang menampung sektor pertambangan sebagai salah satu pilar utama keragaman ekonomi
Dengan visi 2030, Arab Saudi berkomitmen untuk mengembangkan industri pertambangan kompetitif yang berkelanjutan dan global, dengan fokus pada penggunaan potensi mineral seperti emas, fosfat, baokakit dan langka, phostes. (Antara / JPN) Video paling populer saat ini:
Baca artikel lain … BPK Limited memperkenalkan spoiler Indonesia untuk peziarah di Arab Saudi