Polisi Punya Perangkat Komplet Ungkap Teror ke Tempo, Problemnya Tinggal Keinginan

goyalorthodontics.com, Jakarta – Polisi pengamat Bambang Rukminto mengatakan collapsider Bhayangkara sebenarnya memiliki perangkat spot yang lengkap dapat ngeri di kantor tempo.

Dia mengatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap kemungkinan Departemen Investigasi Kriminal, kengerian itu dapat diungkapkan pada ritme sebelum Idulfitri 1446 Hijri.

Baca Juga: Masalah Teror Target Ritme, Puan berharap polisi akan membuka investigasi

“Saya tidak tahu masalah ini sulit atau mudah, tetapi dengan perangkat polisi yang sangat lengkap, mulailah dengan perangkat pintar atau perangkat, logikanya dapat segera diungkapkan.”

Namun, Banbon mengatakan bahwa sejauh ini, pendekatannya adalah bahwa polisi tampaknya enggan menangani kasus -kasus teroris aktivis kritis, terutama media yang tajam di pemerintah yang tajam.

Baca Juga: Legislator Nasdad mendukung Bareskrim untuk menyelidiki kasus rencana teroris di kantor tempo

“Sejauh ini, polisi tampaknya enggan menyelesaikan masalah karena ngeri, intimidasi di pers dan suara -suara kunci pemerintah, dan sejauh ini, ini tidak pernah terungkap, belum lagi otak tindakan,” katanya.

Banbon mengatakan polisi akan terpengaruh jika kasus -kasus teroris tidak terekspos dengan kecepatan dan aktivis kritis.

Baca juga: Kabareskrim berbicara tentang horor kepala babi di kantor kecepatan

Dia mengatakan masyarakat dapat berasumsi bahwa polisi gagal bagi saya rasa nyaman di hadapan publik.

“Dampak ini semakin menegaskan bahwa polisi sekarang gagal membangun rasa aman bagi masyarakat berdasarkan pekerjaan dan fungsi utama negara itu,” katanya.

Bareskrim Polrry dan Polisi Metropolitan memeriksa TKP (TKP) dan kepala babi yang disebut SO yang menderita kengerian di gedung tempo Jakarta Selatan.

Investigasi dilakukan pada laporan resmi terkait dugaan ancaman kekerasan dan/atau perilaku kriminal yang menghalangi jurnalis.

“Polisi nasional mengambil langkah pertama di tempat penyelidikan untuk mengumpulkan informasi dan informasi yang diperlukan dan memeriksa CCTV di Tempo Building Security Post,” kata Trunoyudo Wisnu Disability pada hari Minggu (3/23).

Dia menjelaskan bahwa insiden itu masih sedang diselidiki dan penyelidik mengumpulkan informasi material untuk pemrosesan lebih lanjut.

“Rencana ini termasuk klarifikasi saksi dan persyaratan administrasi untuk persyaratan investigasi formal,” katanya. (Ast/jpnn)

Baca artikel lain … horor in horror, Hinker: No Democracy Without Independent Media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *