goyalorthodontics.com, Jakarta – Hingga 60 penduduk Balakambang RT 003/005, Jackart Krama, Jakarta Timur, berpartisipasi dalam acara untuk komunikasi untuk arsip keluarga dan penyortiran limbah.
Acara ini diselenggarakan oleh siswa dari Program Komunikasi Master Universitas Paradin.
Baca juga: Sebelum Ridwana Kamil, penduduk konsumen menekankan normalisasi yang dipilih dibandingkan dengan naturalisasi
Kegiatan dilakukan di salah satu rumah penduduk setempat sebagai bagian dari distribusi kursus komunikasi perusahaan dan sosial, di mana siswa diminta untuk melaksanakan teori komunikasi yang diterima di kampus.
Pilihan zona penghukuman, terutama desa Balkmbangng, didasarkan pada posisi daerah tersebut, yang sering memengaruhi banjir setiap tahun dan termasuk dalam daerah yang terkena dampak banjir besar pada bulan Februari.
Baca juga: Toko TV dibagikan oleh ratusan
Bencana tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menyebabkan hilangnya atau kerusakan dokumen penting yang dimiliki oleh penduduk.
Mahasiswa Paradin University Devi Kartsikrasi mengatakan bahwa berkat sosialisasi, siswa berusaha menawarkan solusi praktis dalam pengelolaan arsip keluarga, meningkatkan pentingnya penyortiran limbah.
Baca juga: Menempatkan Mode Uang ke Sampah di Peanbar, 2 Aktor yang Ditangkap
Sebagian besar penduduk benar -benar mencapai pentingnya arsip keluarga, tetapi kurangnya pengetahuan tentang manajemen yang tepat adalah hambatan utama.
Menurut Dewi, manajemen arsip keluarga mencakup empat aspek: penyortiran, lokasi, penyimpanan dan pemeliharaan. Warga juga diperkenalkan ke dalam metode penyimpanan dokumen Digital Archive dengan pemindaian (pemindaian) menggunakan perangkat seluler.
“Tidak hanya sosialisasi ini juga membahas jenis arsip keluarga, media yang aman dan metode pemeliharaan berkala, seperti enkapsulasi untuk mencegah kerusakan,” kata Devi dalam pernyataannya.
Dari pemahaman yang lebih baik, diharapkan bahwa penduduk dapat mendukung dokumen -dokumen penting, seperti akta kelahiran, sertifikat lapangan dan sekuritas lainnya dari risiko kerugian atau kerugian yang disebabkan oleh bencana.
Penduduk tidak hanya menawarkan instruksi penyortiran limbah untuk mengurangi dampak lingkungan, yang sering memperburuk banjir.
Pembicara pelatihan Farah Hanifati mengundang masyarakat untuk mempraktikkan pemisahan limbah organik dan anorganik, serta menjelaskan bahaya limbah B3 (berbahaya) yang harus ditanggapi dengan serius.
Mereka mendistribusikan suvenir dalam bentuk stiker informatif tentang jenis sampah dan keranjang penyortiran yang tepat.
“Semoga keterlibatan aktif penduduk dari rumah masing -masing telah mengurangi jumlah limbah yang akan berakhir pada akhir eliminasi (TPA),” jelas Farah.
Program ini menerima jawaban positif dari penduduk yang senang berpartisipasi dalam setiap sesi interaksi aktif.
Presiden RT, Zainal Arifin, berharap bahwa aktivitas seperti itu bisa berkelanjutan.
“Dan dia menerima dukungan untuk pemerintah yang berhubungan dengan pemerintah, seperti normalisasi sungai,” katanya.
Ketua Komite Acara Endang Susilomurtti mengatakan bahwa dengan bantuan semangat bantuan bersama, mahasiswa master dalam ilmu komunal di University of Paradin ditawarkan kepada penduduk Belkambang untuk terus bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih terorganisir, lebih bersih dan lebih stabil.
“Camil juga ingin menarik komunitas yang lebih luas untuk mendukung tindakan ini melalui pertemuan Taigar yang tidak ingin banjir. Anda dapat berharap bahwa upaya kecil ini dapat menginspirasi gerakan seperti itu di daerah Indonesia lainnya,” kata Alang.
Kerjasama antara ilmuwan, administrasi lokal dan penduduk diharapkan untuk menciptakan keputusan jangka panjang di University of Paradin untuk sepenuhnya mendukung inisiatif mahasiswa dalam implementasi ilmu komunikasi. (Mcr4/jpnn)