goyalorthodontics.com – Peneliti Senior Citra Institute Efriza menanggapi presiden PDI Perjuan Megawati Spektarnopriputri, yang berpartisipasi dalam presiden ke -7 Diploma Yoko Widodo alias Jokowi alias Jokowi alias.
Dia menyebutkan pernyataan Megawati yang menunjukkan Jokowi menunjukkan bahwa diploma itu benar, tetapi sebagai ketua umum partai di mana Jokowi adalah kader publik.
Baca Juga: Chandra: Roy Sine CS Jokowi Test Test harus diposting
“Megawati juga mengomentari diploma yang menunjukkan bahwa dia marah dan tidak menginginkan Jokowi sendiri, meskipun dia tidak memberikan kontroversi komunitas yang salah, meskipun Presiden Presiden False Lies,” kata Efriza (5/16).
Efriza memeriksa bahwa Megawati mengomentari simpati publik, tidak menunjukkan hak -hak orang lain, seperti Jokowi, dengan hak untuk tidak menunjukkan diploma secara langsung.
Baca: Jokowi Terkait, Roy Suryo Terkejut
“Sepertinya Megawati bukan hanya seorang politisi yang polemik diploma yang juga bisa menjadi cara Jokogi untuk tetap publik,” lanjutnya.
Menurutnya, megawati tampaknya “digoreng” polemik ijazah Jokowi dan menunjukkan kepadanya seorang yang sinis, kecewa, Jokowi dan keluarganya terluka oleh pengkhianatan PDIP mereka.
Baca Juga: 2 Brumans ditembak mati di Mulia
“Sifat Megawati yang tidak masuk akal jelas, itu tidak dapat dibawa di depan umum. Bahkan, untuk Jokowi Fortress, Megawati hanyalah Julid,” katanya.
Menurutnya, Megawati dan PDIP mengharapkan polemik diploma palsu tidak dapat segera menghilang.
“Tujuannya adalah bahwa Jokowi memiliki beban moral karena ia disebut diploma, perilakunya sama buruknya dengan mantan presiden sepuluh tahun, karena diploma keraguan,” kata Efriza. (Mcr8 / jpnn)