BI Catat 38,1 Juta UMKM Menggunakan QRIS Per Triwulan I 2025

JPNN.com – Jakarta – Bank Indonesia telah melihat penggunaan kode respons cepat (QRI) dari Standar Indonesia (QRIS) (QRIS). Wakil Direktur Kementerian Perbankan Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Indonesia (BI) Sri Noerhidajati terdaftar hingga 38,1 juta perusahaan mikro kecil dan menengah (MSME) yang menggunakan QRI untuk menerima pembayaran seperempat I-2025.

Read More : Mobil Listrik Seal Terbakar di Garasi Konsumen, BYD Indonesia Meminta Maaf

“Sampai kuartal pertama tahun 2025, pengguna Qris Alhamdulillah mencapai 56,3 juta dengan kapasitas 2,6 miliar transaksi, dan bisnis QRI sebagian besar adalah UMKM 38,1 juta,” kata Wakil Direktur Kementerian Keuangan Indonesia (BI) Sri Noerbidajati di Jakarta (7/5).

Baca Juga: Kontrol KPK 2 Anggota DPR Mengenai Dugaan Korupsi Bank Indonesia CSR

Menurutnya, ditunjukkan bahwa penggunaan teknologi, dari pemasaran online hingga sistem pembayaran, meningkatkan efisiensi, memperluas area pasar dan membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis. SRI mengklaim memperluas pendekatan ekonomi digital untuk memperkuat integrasi ekonomi dan ekonomi untuk bisnis kecil dan menengah.

“Melalui inovasi, seperti QRI, UMKM dengan transaksi yang mudah dan akses ke sistem keuangan nasional. Untuk QRI ini, transaksi UMKM dapat dicatat secara digital dan terstruktur,” katanya.

Baca juga: Ketum Hippi South Jakarta Awards Berani Langkah -langkah Bi memperluas perluasan Cross -Lountry Qris

Sri mengatakan bahwa data transaksi yang terdaftar dapat bertindak sebagai catatan bagi bank untuk melihat bagaimana arus kas harian dari MSM.

Dia mengatakan data bisa menjadi referensi ke bank dan lembaga keuangan lainnya untuk menilai kemungkinan pinjaman UMKM. Karena data kredibel dan waktu nyata.

Baca Juga: Umkm Atsed Pt Ptamina Floor Niaga Menjadi Tasikmalaya Batik Heritage Keeper

Ini juga mendukung perluasan integrasi keuangan dan ekonomi MSM melalui inovasi sistem pembayaran digital QRIS Tap, yang pertama kali diluncurkan pada Maret 2025.

“Saat ini (QRIS Tap) masih diimplementasikan oleh lebih banyak dealer, jadi di masa depan itu akan diperluas lagi,” katanya.

Selain inovasi teknologi digital, SRI, Bank Indonesia juga mendukung peningkatan integrasi keuangan MSM dengan akses mudah ke pembiayaan.

Salah satunya adalah alokasi insentif berbasis makro untuk likuiditas (KLM) untuk bank yang telah mencapai rasio target makropen, termasuk kondisi keuangan (RPIM) setidaknya 5 persen.

Dia mengatakan bahwa bank yang mampu mengakomodasi pembiayaan UMKM juga akan menerima insentif dalam bentuk pengurangan deposito permintaan minimal yang disyaratkan.

Menurutnya, upaya dilakukan untuk meningkatkan tingkat pinjaman MSME, yang pada Maret 2025 tumbuh hanya 1,95 persen tahun -dalam tahun (tahun -tahun), jauh lebih rendah dari periode pandemi yang dapat mencapai 10 persen. 

“Dengan kebijakan ini, motivasi untuk bank diharapkan didistribusikan ke pinjaman UMKM,” tambah Sri Noerhidajati. (Antara/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *