goyalorthodontics.com, Semarang – Priguna Anugerah Pratama, 31, seorang dokter penduduk yang dipecat karena memperkosa seorang teman pasien, memiliki kesempatan untuk bunuh diri.
Ini dilakukan oleh Priguna dengan memotong denyut nadi di tangannya.
Baca juga: O lo, dokter miskin dari istri pasien hamil
Direktur Direktorat Investigasi Kriminal (Dirkrim) Polisi Regional Java Barat, Komisaris Jenderal Surawan, mengatakan bahwa Priguna melakukannya setelah pengungkapan tindakannya.
“Jadi, para wartawan setelah ditemukan juga mencoba melakukan bunuh diri. Mengupas pukulan mereka,” kata Surawan setelah konferensi pers di markas Java West Java pada hari Rabu (4/4/2025).
BACA JUGA: Kasus pelecehan seksual lawan terhadap istri pasien mencapai titik diagnosis
Akibatnya, Surawan mengatakan Priguna membutuhkan perawatan sebelum penculikan. Penangkapan dilakukan di rumahnya.
“Para penulis ditangkap di rumahnya pada 23 Maret (Maret 2025),” katanya.
BACA JUGA: Kisah 18 tahun pemerkosaan, dokter polusi membutuhkan pembebasan bersyarat
Komisaris Polisi Jawa Barat Java Hendra Rochmawan mengatakan insiden reguler itu terjadi pada hari Selasa (3/18).
Penyerang yang berusia 21 tahun itu sedang menunggu ayahnya yang akan menjalani operasi.
Tersangka kemudian diundang oleh terdakwa untuk membuktikan darah dengan dalih operasi ayahnya.
Sekitar pukul 01:00 WIB, korban dibawa dari ruang gawat darurat di lantai 7 gedung MCHC, yang merupakan gedung baru.
“(Tersangka) meminta korban untuk tidak menemani adiknya,” kata Hendra.
Di sana, korban diundang untuk mengubah operasi. Kemudian tersangka mengambil anestesi terhadap korban untuk dimasukkan ke bawah sadar.
“Tersangka meletakkan jarum di tangannya 15 kali. Lalu tersangka menempelkan jarum ke pipa IV. Kemudian buka cairan di pipa IV, beberapa menit kemudian, korban merasa pusing dan tidak sadar,” katanya.
Korban baru dibuat sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah tidak sadarkan diri, ia kembali ke keadaan darurat RSH, di mana ayahnya diperlakukan. Tetapi ketika korban akan memberi kami sedikit kelegaan, ia merasakan sakit pada alat kelaminnya.
Korban juga memberi tahu tindakan yang diambil oleh terdakwa sebelum tidak sadar, kepada ibunya. Merasa sesuatu itu luar biasa, FH dan ibunya akhirnya membawa insiden itu ke polisi.
“Investigasi 11 saksi adalah salah satu korban ibunya, maka ada beberapa perawat. Dan kami juga akan meminta informasi ahli untuk mendukung proses penyelidikan,” katanya.
Setelah penyelidikan dan penyelidikan menyeluruh, akhirnya pada 23 Maret 2024, polisi menemukan tersangka Priguna. (Mcr27 / jpnn)