Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jabar Kontributor Terbesar Nasional

JPNN.com, Jakarta – Perum Bulog mencatat pencapaian luar biasa di seluruh Harvest 2025.

Read More : Mengenal Alam, Belajar Menanam Hingga Coba Wahana Tubing di Rivera Bogor

Pada awal Mei, penyerapan beras nasional telah menembus 2 juta ton, membuat tingkat penyerapan tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

Juga, baca: Ulang Tahun ke -58 Bulog, Rektor Rektor IPB untuk menyerap sereal ke dalam kesejahteraan kelopak

Jawa Barat (Jawa Barat) telah menjadi kontribusi terbesar untuk pencapaian dengan penyerapan 352.680 ton, tertinggi dalam sejarah wilayah Jawa Jawa Barat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pencapaian itu adalah bukti lompatan besar dari percepatan produksi politik yang didorong oleh prinsip -prinsip Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Nilai Bulog UI Peneliti tumbuh dan sulit sebagai pilar utama diri -kepercayaan makanan

“Penyerapan beras bulog yang telah mencapai dua juta ton adalah lompatan eksponensial yang belum pernah terjadi sebelumnya, ini bukan hanya masalah masalah, tetapi untuk keberhasilan kami dalam melindungi petani selama panen.

Selain itu, Menteri Pertanian Amran mengatakan Kementerian Pertanian telah mendorong langkah -langkah tertentu untuk meningkatkan produktivitas petani pada akhir 2023.

Ini termasuk peningkatan pupuk bersubsidi, memperkuat mekanisme Alsintan dan teknologi dan dukungan di pusat -pusat produksi.

“Jika tingkat ini dipertahankan, Indonesia tidak hanya akan percaya diri dalam beras, tetapi juga akan menjadi eksportir baru di daerah tersebut.

Sementara itu, pencapaian Bulog Jawa Barat telah mendapat perhatian mereka sendiri karena merupakan area penyerapan tertinggi dibandingkan dengan semua daerah lain di Indonesia.

Berdasarkan data resmi, penyerapan West Java Bulog mencapai 352.680 ton, melebihi semua catatan sebelumnya dan menunjukkan peran utama daerah tersebut dalam memperkuat cadangan makanan nasional.

Pemimpin Bulog Java Barat Mohamad Alexander telah memindahkan 352.680 ton ke daerah tersebut hampir dua kali lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yang mencapai hanya 177.000 ton.

“Prestasi ini juga memenuhi 63,88 persen dari 552.099 ton beras tahun ini yang setara dengan akhir Mei.

Bulog Java Barat dalam memperluas berbagai penyerapan akan mencakup berbagai elemen dari Babinsa, mitra, hingga pembentukan kelompok pick -up di semua wilayah/kota Java Barat.

Langkah ini dianggap efektif dalam mempercepat penyerapan segera oleh petani dan mempertahankan harga tetap.

Alexander juga dirinci dengan penyerapan tertinggi.

Cabang Bulog Cirebon dicatat sebagai kontributor terbesar untuk 104.537 ton, tertinggi di tingkat nasional.

Diikuti oleh Indramayu (83.353 ton) dan Karawang (71.336 ton), masing -masing, menempati negara kedua dan keempat.

Kontribusi penting lainnya berasal dari Subang (41.921 ton), CIAMIS (27.392 ton), Bandung (13.848 ton), Cianjur (7.950 ton) dan Bogor (2.341 ton).

Dengan penyerapan nasional lebih dari 2 juta ton dan kontribusi penting dari Jawa Barat, pemerintah optimis bahwa tujuan nasional keamanan pangan tercapai tahun ini.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan momentum itu juga sejalan dengan instruksi presiden untuk membuat kepercayaan makanan dan energi sebagai prioritas nasional. (MRK/JPNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *